Minggu, 28 Juni 2015

Rintih abu di antara kabut kelabu

Diposting oleh Unknown di 09.46 0 komentar
Kau tahu kini semua membisu
Membelenggu pada sebuah kain biru
Mungkin biru kini tak mampu lagi merayu
Atau sekedar menggebu diantara kelabu?

Wahai angin kau mampu membawa semua asa
Menembus dan membelah angkasa
Namun kini abu semakin menghilangkan rasa
Tanpa kata kau tak lagi membawa ku berdansa

Hingar- bingar ini seakan mengajak ku berlari
Menyelinap dalam kabut yang kau cari-cari
Ah, semua hanya membawa perih
Dalam sunyi ini aku merintih

*Sy.r

Senin, 04 Mei 2015

Berkata Tanpa Bicara

Diposting oleh Unknown di 18.58 0 komentar
Mungkin kebanyakan orang masih belum terlalu tahu tentang "Screenwriter", baik dalam teknik penulisan nya ataupun tentang profesi itu sendiri, dan kebanyakan orang masih sering bertanya-tanya "Apa sih untung nya dari menulis?".

Well.. Menulis itu memang gampang, namun gak semua orang bisa menuangkan apa yang ada di pemikirannya lewat sebuah tulisan. Dan gue akuin semua orang juga pasti bisa nulis, yang jadi pertanyaan.. "Apakah tulisan lo itu bisa berguna buat sekeliling lo?"



Nah.. kali ini gue mau sedikit berbagi tentang beberapa pekerjaan yang berhubungan dengan "Menulis"

Writer. Alias Penulis. tentu sudah banyak masyarakat awam yang mengetahui soal pekerjaan ini. ya.. tugasnya adalah penulis. biasanya dia adalah penulis individual yang bekerja sendiri dan tidak bekerja dalam tim serta berhubungan langsung dengan klien yang menyewa jasanya (penerbitan, Production House, stasiun TV atau agency).
Istilahnya juga banyak ada Screenwriter (penulis skenario TV/film), Scriptwriter (Penulis skenario TV/Film/Teater), Copywriter (Sebutan untuk penulis naskah Radio, Iklan, atau text)
(Btw, ini salah satu pekerjaan gue yang berasal dari "Hobi" lho.. ya terlepas dari pekerjaan,Hobi yang tersalurkan itu adalah pekerjaan yang paling nyaman untuk gue..)

Co-Writer. Alias asisten penulis. orang ini biasanya bergabung pada sebuah tim penulis yang di kepalai oleh seorang Head-Writer.

Head-Writer. Biasanya dia mengepalai sebuah tim penulis dan bertanggungjawab penuh atas hasil tulisan tim tersebut. orang ini biasanya berhubungan langsung dengan klien yang menyewa jasanya dan timnya.

Ghost-Writer. Bukan Hantu penulis yaaaa.. tapi ini adalah penulis bayangan. Kenapa seperti itu? Ya karena orang ini di sewa keterampilan menulisnya, dengan perjanjian bahwa nama si penulis ini tidak di publikasikan atau si penulis tidak berhak mengakui karya itu sebagai karyanya.
Kalau mau contoh mudah, tahun ini sempat ramai diberitakan soal seorang penulis yang mengaku karyanya di bajak oleh seorang penulis/wartawan sebuah media ternama. Sebenarnya diperjanjian awal, penulis ini sudah setuju menjadi ghost-writer. tapi belakangan.. karena permintaan ibunya, berubah pikiran deh ..

Editor/Script-Editor. Orang ini bukanlah penulis. tapi dia adalah editor dari sebuah karya yang sudah di buat oleh penulis. Fungsi Editor ini adalah untuk membaca, menelaah, dan memastikan bahwa karya dari si penulis ini memang layak untuk di produksi / di cetak dan pastinya di lempar ke pasaran..

Ngomong-ngomong tentang editor, editor ini bukan tugas yang gampang. Dan gue-pun kadang "angkat tangan" kalau beberapa teman gue minta tolong ke gue untuk jadi Script-Editor. Tugas dari editor ini tidaklah mudah. Dia tidak hanya sekedar membaca, Tapi kemudian dia juga harus bisa mendeteksi masalah, lalu memberikan solusi konkrit atas masalah tersebut.


"When I was really young I didn't know that there was such a thing as a screenwriter. I wrote stories." -John Sayles-

Kutipan kalimat itu yang belakangan ini sering gue baca, untuk gue sendiri menulis udah jadi bagian dari hidup gue (lebay nih tapi seriusan), terlepas dariitu semua, gue emang cinta pake banget sama semua yang berbau "tulisan". Gue mulai nulis itu semenjak gue masih pakai seragam putih merah, gue udah mulai nulis-nulis cerita kecil dan pada "Zaman"nya itu di publish di majalah B*O*BO. Berlanjut ke Putih Biru, gue dipilih menjadi ketua ekstrakurikuler jurnalistik, gue akuin disini kemampuan gue untuk menulis makin di asah lagi. Hingga akhirnya saat gue jadi siswi Putih Abu-abu, gue dipercayai menjadi seorang Screenwriter untuk ekstrakurikuler sinematografi, (INI AWAL MULA MINDSET GUE KEBUKA UNTUK MAKIN MAKIN MAKIN MAKIN CINTA SAMA DUNIA MENULIS) aduh apa sih gue...


"Write every day, line by line, page by page, hour by hour. Do this despite fear. For above all else, beyond imagination and skill, what the world asks of you is courage, courage to risk rejection, ridicule and failure. As you follow the quest for stories told with meaning and beauty, study thoughtfully but write boldly. Then, like the hero of the fable, your dance will dazzle the world." -Robert McKee


Kamis, 19 Maret 2015

[ Contoh Script Short Movie ]

Diposting oleh Unknown di 08.12 0 komentar
FADE IN:
EXT. KAMPUS - MORNING
Seorang lelaki terlihat sedang berjalan menuju gerbang kampus, dengan setumpuk buku yang di genggam nya ia jalan terlihat sedikit tergesa-gesa
LELAKI
( sambil melihat jam tangan )
Aduh kesiangan deh nih gue, aaaa kelar deh nih udah telat banget
CUT TO:
Di waktu yang bersamaan terlihat seorang gadis yang sedang asyik dengan handphone nya, berjalan pelan seakan tak memperdulikan sekitarnya. langkah demi langkah ia telusuri dengan santai, hingga tiba-tiba seorang lelaki menabrak nya hingga buku yang di pegang lelaki tersebut jatuh berantakan
GADIS
Gimana sih jalannya?!!! Gak ngeliat gue ya sampedi tabrak kaya gini ih!
LELAKI
( merapikan buku )
Maaf maaf gue gak sengaja.. Gue buru-buru soalnya, maaf ya
Lelaki itu pergi meninggalkan si gadis, gadis yang di tabrak si lelaki pun tetap merasa kesal, dan akhirnya melanjutkan langkahnya ke kelas
DISSOLVE TO:
INT. KELAS - MORNING
Tiba dikelas, beberapa mahasiswa sudah menempati kursi yang sudah di sediakan, maklum hari ini adalah hari pertama memulai semester baru di perkuliahan. lelaki tersebut dengan gagah nya berjalan dan menempati kursi paling depan, tidak lama setelah itu si gadis yang di tabrak oleh lelaki di koridor tadipun juga memasuki kelas yang sama. Dengan wajah heran lelaki itupun memperhatikan gerak-gerik sang gadis.
GADIS
Eh... kampus seluas ini dan gue masih ketemu lo lagi??? ngapain lo disini? ngikutin gue?
LELAKI
Gue duluan kali ya yang disini, gak ada guna nya juga gue ngikutin lo

CUT TO:
INT. KELAS - MORNING
Proses belajar mengajar pun berlangsung dengan tenang, hari pertama menjadi mahasiswa mungkin menjadikan kelas ini teduh dan hening. hingga akhirnya jam pelajaran habis dan mahasiswa segera meninggalkan kelas.
CUT TO:
INT. KELAS - AFTERNOON
Di sudut kelas itu terlihat seorang lelaki sedang serius memandangi layar laptop yang ada di depan nya, kelas itu terlihat sangat sunyi.. Hingga akhir nya terdengar suara tawa yang makin lama terdengar lebih dekat
GADIS
Eh.. Masih ada orang ya.. Kelas udah selesai gini masih aja sok sibuk ngerjain tugas,beda ya anak pinter sih gitu..
GADIS II
Hus!! Kalo ngomong jangan gitu, tadi kan emang dapet tugas presentasi buat minggu depan
CUT TO:
INT. KELAS - AFTERNOON
Lelaki itu tetap fokus dengan tugasnya, sebenarnya ia mendengar percakapan antara gadis itu namun ia tetap tidak menggubrisnya. Kelas sunyi itu kini mulai tak nyaman, suara tawa canda beberapa gadis itu membuat risih si lelaki,hingga akhirnya si lelaki itupun memilih untuk meninggalkan kelas.
LELAKI
        Permisi..
(sambil sedikit membungkukan tubuhnya ketika melewati beberapa gadis itu )
GADIS
Jalanan luas kali mas, ga sopan banget ngelewewatin orang lagi ngobrol
LELAKI
( menoleh sinis )
GADIS
Dasar gak sopan, katanya pinter tapi gak ada sopan santun nya
LELAKI
Maaf ya mba, gue tadi udah bilang “permisi”, mungkin lo nya aja kali yang gak denger
( sambil melihat si gadis dengan tampang sinis )
CUT TO:
INT. KELAS - AFTERNOON
Gadis itu terlihat sangat kesal setelah mendengar ucapan yang terlontar dari mulut si lelaki, di waktu yang sama si lelaki itupun pergi meninggalkan kelas dan juga beberapa gadis yang ada di kelas tadi
LELAKI
Salah apa gue sama tuh cewek.. Setiap ketemu bikingue kesel mulu, ada aja salah gue kayaknya.Argh
DISSOLVE TO:
EXT. KAMPUS - AFTERNOON
Terlihat suasana kampus, mulai dari mahasiswa yang sedang berjalan di koridor, keadaan dilapangan,hingga canda tawa yang terdengar sesekali dari kantin
LELAKI II
Woi.. Sendirian mulu lu, sekalinya ada yang nemenin malah di temenin buku hahaha
Sapa seorang teman si lelaki di tengah-tengah langkah kaki nya

LELAKI
Hahaha rese lo.. Nanti juga ada yang nemenin... nanti kapan-kapan...
LELAKI II
Jangan lupa kita ada tugas presentasi nih, yang kelompok ituloh.. Gue sama lo bukan si?
LELAKI
Ohh.. Iya iya inget kok, iya lo sama gue sama anak-anak lain juga lumayan banyak sih ada 6 orang gitu
LELAKI II
Sip deh.. Kabarin gue aja ya, gue duluan nih mau ada kelas lagi
LELAKI
Okee gampang deh yaaa
DISSOLVE TO:
INT. RUMAH - AFTERNOON
Besok pagi adalah jadwal untuk presentasi. Terlihat si lelaki itu sedang membaca buku di kamarnya, dan sesekali mencatat hal-hal yang menurutnya penting di buku itu. Disisi lain, sang gadis angkuh itu sedang bersantai di kamar nya dengan handphone di tangan nya dan secangkir teh hangat yang menemani.
CUT TO:
INT. RUMAH - EVENING
Camera Pan Left. Lelaki itu sedang belajar bahan presentasi untuk besok.
INT. RUMAH - EVENING
Di tempat yang berbeda, si gadis hanya membaca materi sekilas untuk presentasi.
DISSOLVE TO:
INT. KELAS - AFTERNOON
Presentasi berlangsung, si lelaki itu merasa tidak maksimal mempresentasikan materi nya, karena ada beberapa materi yang mendadak tak diingatolehnya. Sedangkan si gadis yang dari kemarin tidak mempersiapkan apapun, merasa puas dengan apa yang sudah ia presentasikan.
GADIS
Halo mas jenius.. Kok bisa lupa gitu sih materinya? hahahaha 
( tertawa dingin )
LELAKI
(pergi meninggalkan gadis itu)
DISSOLVE TO:
EXT. KAMPUS - AFTERNOON
Suasana kampus ramai, lelaki itu sedang bersenda gurau bersama teman-temannya.
LELAKI II
Gue bingung deh ini tugas gak ada abis nya,kemarin presentasi.. Sekarang udah ada ulangan aja
LELAKI
Yaa namanya juga kuliah, tugas nya gak kayak sekolah dulu..lebih berat gitu deh,apalagi presentasi kemarin tuh..
(menunduk dan merenung)
LELAKI II
Ngomong-ngomong presentasi, tumben banget lo kemarin gagap gitu presentasiin nya?
LELAKI
Hhhhhhh.. Udahlah gausah dibahas lagi yang itu, kesel gue. 
CUT TO:
EXT. KAMPUS - AFTERNOON
Gadis sedang duduk pinggir taman sambil memainkan handphone
LELAKI
Yah sial deh pagi-pagi udah ketemu nih cewek
(mimik wajah kesal)
GADIS
Halo mas pinter.. hahaha. jangan lupa belajar ya nanti kita ulangan haha
(tertawa dengan nada meledek)
LELAKI II
Caaelaa.. Siapa tuh? Pagi2 udah di semangatin sama cewek aja..

DISSOLVE TO:
INT. KELAS - AFTERNOON
Suasana kelas saat ujian. Lelaki itu duduk di barisan paling depan, serius dengan lembar soal nya. Sedangkan si gadis duduk dikursi belakang, sesekali ia membuka handphone nya dan melihat jawaban dari internet.
INT. KAMPUS - AFTERNOON
Selesai ujian, lelaki itu membuka kembali catatannya dan ternyata jawaban yang ia tulis berbeda dengan catatannya.
LELAKI
(mimik wajah panik, menghela nafas panjang, pasrah)
Aaaaarrgh!! Kebalik lagi jawaban yang tadi gue tulis..aduhhh
Mendengar lelaki itu sedang meluapkan emosi nya didepan kelas, gadis itu tertawa pelan
GADIS
Mangkanya.. Jangan kebanyakan belajar, lupa deh tuhhh hahaha
LELAKI
( menoleh, dan bergegas meninggalkan tempat itu )
GADIS
Hei..gue belum selesai ngomong!!! Tunggu dulu
LELAKI
Apa lagi? Mau ngeledekin gue lagi? Mau teriak-teriak bilang gue cowok pinter lagi?
GADIS
Ih kok lo sotau banget sih..
Lelaki itu duduk di kursi paling depan dan meletakan tas nya di lantai
LELAKI
Terus?.. Mau ngapain sih? 
GADIS
Gue cuma mau minta maaf.. Gue ga ada maksud buat ngeledekin lo terus, dan gue juga ga bermaksud manggil lo “cowok pinter” yang bersifat ngejek kok.. Lo kan emang pinter, gak kaya gue otak pas-pasan gini
LELAKI
     (terdiam)
Heh ngomong apaa deh lo..toh lo juga selalu dapet nilai lebih dari gue. Gue belajar juga kadang gak sepenuhnya bener kok.
GADIS
Hmm..gini deh,mending kita belajar bareng aja, biar enak gitu daripada kayak ginikan..
Suasana hening, mereka saling berpandangan
GADIS (CONT’D)
Kok diem?? gimanaa?? Mau gak?
LELAKI
Boleh deh.. Ayok kita belajar bareng aja, besok ada quiz juga nih 
DISSOLVE TO:
INT. KELAS - EVENING
Mereka terlihat sedang belajar bersama, lelaki itupun sesekali mengajari si gadis dengan sabar, gadis itu sulit untuk memahami materi,namun si lelaki mencoba mengajarkan gadis dengan perlahan dan sabar. merekapun menjadi sahabat.
FADE OUT.


Written by

SYAHRIMA

Kamis, 24 Oktober 2013

Rasa

Diposting oleh Unknown di 23.32 0 komentar
Karena cinta menghadirkan rasa
Kicauan burung seakan membuatku menari, walau ku tahu hariini semua telah berbeda. Orang yang selalu menjadi alasan ku untuk tersenyum kini telah menghilang dari warna-warni kehidupanku. Aku layaknya seekor burung yang terpisah diantara ribuan burung lainnya, mencoba bertahan dalam ketidakpahaman dunia yang fana ini. Seakan tak bernyawa, aku memulai hidup ku tanpa kehangatan pelukan nya, senyumannya, dan tanpa suara nya yang selalu membuatku tersenyum saat aku tak menginginkan tersenyum sekalipun. Ternyata rasa adalah suatu hal yang membuatku seolah-oleh menjadi rintik hujan diantara matahari, membuatku seperti setangkai mawar yang mulai layu dan menghitam, menjadikan hatiku hancur hingga berkeping-keping tanpa penjelasan..
Hari pertama ku lalui tanpa semangat yang berarti, langkah kaki kecil ku pun seakan tak mampu lagi untuk berpijak. Langkah demi langkah ku jalani tanpa senyuman, walau mentari mengajak ku untuk menari namun aku tetap dengan paras wajah ku yang tak bertuan, oh Tuhan.. apa ini rasanya kehilangan?. “Ra.. Rara!!” suara itu terdengar jelas ditelinga ku, namun aku acuhkan. Aku benci suara itu. “Rara! Masih mau menghindar dari aku?” suara yang ku benci itu kian mendekat hingga aku merasakan sentuhan lembut tangannya menyentuh ku, aku berusaha untuk tidak melihatnya. Bahkan sekedar menoleh kehadapannya pun aku segan. “Maaf, aku tak bermaksud untuk menghindar. Aku butuh waktu untuk sendiri, mengertilah!” langkah ku semakin cepat meninggalkan dia dan menjauh darinya. sungguh teramat sungguh, aku tak mampu melihatnya dihadapanku begitu sesak dada ini melihatnya. Tanpa ku perdulikan lagi, aku pun membiarkan kaki ku mengajak untuk menjauhi nya walau ku tahu, keputusan yang telah ku ambil ini membuat dia kecewa, tapi.. sudahlah, aku yakin ini yang terbaik.  Hari demi hari semakin tak bergairah, aku mulai merasakan kejenuhan yang teramat mendalam dengan keadaan seperti ini, bagaimana tidak?.. Hari demi hari seakan begitu cepat, tanpa ku lalui lagi bersama orang itu. Walaupun ku tahu aku yang telah memutuskan untuk tak bersama nya lagi, namun kini aku menyadari bahwa aku merindukannya. Aku merindukan hadirnya, senyumnya, tawanya, candanya bahkan tangisan manja nya saat bersama ku dulu.
Malam menjadi lebih dingin semenjak hari itu, cuaca siang bahkan lebih panas dari biasanya, dan pagi semakin sunyi tanpa kicauan burung yang menemani. Ku hirup aroma kopi di cangkir merah jambu ku ini, diantara rintik hujan malam ini aku semakin merindukannya. Tiba-tiba handphone ku bergetar, ku lirik handphone ku dan ku dapati nama itu yang menghiasi layar handphone mungil berawarna merah ini. “Rara, aku merindukanmu.. aku butuh kamu disini, apa kamu juga merasakan apa yang ku rasakan? Bales dong, Ra. Sisihin waktu kamu sebentar buat bales sms aku ini. Aku sayang kamu.” Ingin sekali aku membalasnya, namun apa daya tangan tak sampai.. aku masih membisu membaca nya, “Aku juga merindukanmu, aku mencintaimu lebih dari yang kamu tau, Dam...” aku hanya mampu membalas pesan singkat nya dalam hati, berharap dia mampu mendengar apa yang ku ucapkan tadi. Tekad ku masih kuat, aku akan terus menjaga jarak dengan orang ini mungkin perlahan aku akan pergi dari kehidupannya. Puluhan pesan singkat datang dari nya tanpa satu balasan pun yang aku berikan, entahlah.. mungkin dia lebih kerasa dari batu karang hingga apapun yang ku lakukan padanya, dia tetap tak menghiraukannya dan tetap mencoba mendekatiku. Aku yakin dia masih menjadi salah satu orang yang dapat ku perjuangkan, tapi di balik itu semua aku masih menyimpan banyak rasa kecewa yang teramat mendalam padanya, aku ingin menghapusnya namun tetap tak bisa. Semua usaha yang dia tunjukan padaku tetap tak akan merubah keputusanku, aku menjahui nya.

“Apapun itu, setiap rasa yang menyakitkan, tak akan mampu membuat rasa yang menyenangkan seperti dulu..”

Jumat, 27 September 2013

Review Novel "My Beautiful Sunrise"

Diposting oleh Unknown di 17.26 0 komentar
Judul           : My Beautiful Sunrise
Penulis        :Kyria
Genre         : Adult romance
Penyunting  : Laurensia Nita
Perancang sampul : Citra Yoona
Pemeriksa aksara : Septi Ws. & Pritameani
Penata Aksara : BASBAK_Binagkit
Penerbit       : Bentang Pustaka, PustakaPopuler
Tebal           : 328 halaman + iv ; 20,5 cm
ISBN            : 978-602-7888-61-6
Harga          : Rp 54.000,00

Sebuah novel karya Kyria-Ty Sakumoto yang berhasil membuat para penikmat novel merasa berada didalam alur cerita My Beautiful Sunrise adalah lanjutan dari novel karya Kyria yaitu My Perfect Sunset. Setelah sukses dengan My Perfect Sunset, kini Kyria sukses kembali dengan alur yang sangat bahkan lebih menarik di dalam novel My Beautiful Sunrise. Sebuah cerita bertemakan tentang cinta yang dibalut dengan konflik yang sangat menarik, juga tidak membuat para pembaca merasa penat saat membaca novel ini.

"Aku mungkin tak mengenalnya, tetapi akan terus mengingatnya.."
Tiba-tiba tubuhku terasa lemas. Jantungku sudah bukan lagi berdebar, melainkan berderap tidak menentu. Mengenangmu adalah memanggil kembali ingatanku akan dosa dan pengkhianatan yang pernah kuperbuat. Bahkan, nyerinya terasa sangat nyata.
Satria.. kuhela napas berat. Setelah sibuk menghindarimu, akhirrnya kita dipertemukan kembali. Bahagiakah aku? Entahlah.. Aku justru tidak tahu harus bersikap bagaimana kepadamu. Tidak mudah ternyata menghadapi seseorang yang dulu pernah mengisi hati. Apalagi, seseorang itu juga pernah tersakiti.
Kukenang tegarmu saat perpisahan kita dulu. Kuharap akan kutemukan kembali hangat senyummu. Namun, kehadiranku kembali justru kau sambut dengan tatapan dingin yang merobek hatiku. Kau yang kini seorang bintang olahraga dengan banyak penggemar melenggang dengan gagah tanpa memedulikanku. Samar-samar; justru kali ini akulah yang terluka. Inikah karma? Atau aku yang terlalu banyak meminta?
Empat tahun setelah meninggalnya Kevin, Indah masih berselimut duka mengenang kepergian mantan kekasihnya yang hampir menjadi teman sepanjang hidupnya itu. Setelah sekian lamanya, Indah masih dikepung dengan rasa bersalah yang teramat dalam karena telah mengkhianati hati Kevin. Hingga Indah memilih untuk tetap sendiri dan fokus dengan dunia fotografi nya. Orangtua Indah telah berusaha memperkenalkan banyak lelaki kepada anaknya itu agar dapat melupakan kenangan nya bersama Kevin. Dari sekian banyak lelaki yang dikenalkan orangtua nya pada Indah, Indah masih tetap memilih menjalankan hari-hari nya dengan kesendirian yang menurut dia adalah hal yang menyenangkan.
Esok hari adalah hari dimana Indah akan mengulang hari bersejarah dalam hidupnya, genap 28 tahun ia hidup di dunia ini. Indah merenggangkan seluruh anggota badannya, di lihatnya cincin yang masih dikenakan di jari manisnya.. Rasa sakit itu kian mendalam ketika semua kenangan Kevin masuk kedalam alam bawah sadar Indah. Indah sangat teramat merindukan Kevin..
Orangtua Indah sangat khawatir dengan kesendirian Indah yang sudah cukup lama, hingga akhirnya orangtua Indah memperkenalkan Daniel pada Indah. Daniel pria yang baik. Dia berusia 29 tahun dan merupakan seorang manajer bagian kreatif di sebuah perusahaan periklanan ternama. Perawakan nya tegap dan wajahnya karismatik dengan rambut yang terkadang tampak mengilap layaknya seorang eksekutif. Namun Indah masih enggan untuk membangun hubungan percintaan. Dia masih menutup hatinya dalam-dalam dari siapapun.
Kini Indah telah bekerja menjadi seorang fotografer di salah satu redaksi majalah ternama yaitu Womanhood. Di tempat kerjanya ia juga banyak didekati oleh rekan kerjanya, salah satunya adalah Adrian. Adrian adalah rekan kerja Indah yang mendekati Indah, namun lagi-lagi Indah tetap meolak dan hanya menganggap Adrian sebagai rekan kerja nya saja, tidak lebih..
Di tempat lain, Satria kini telah menjadi petinju dunia yang sangat mengangumkan. Ia telah menjuarai banyak pertandingan tinju di luar negeri. Hingga akhirnya karena ada urusan pekerjaan, Satria kembali ke Indonesia untuk pertandingan memperebutkan gelar juara dunia kelas Bantam Super versi WBA.
Hari ini adalah jadwal Satria untuk wawancara dengan salah satu majalah ternama tentang prestasi-prestasi yang sudah diraihnya. Tidak disangka ternyata Satria malah bertemu dengan Indah. Mereka dingin, menganggap satu sama lain tak saling kenal, mereka hanya bertatapan bisu namun dalam hati mereka menggebu-gebu. Bagaimana tidak, Satria sangat merindukan gadis yang dicintainya itu, walaupun Indah telah melukai hati Satria, tetapi Satria tidak dapat memungkiri bila hati kecilnya masih mencintai Indah. Begitupun sebaliknya, Indah kaku tak berkedip saat mata nya bertemu dengan mata khas Satria yang telah menenangkan hatinya. Dalam batin Indah menyebut nama Satria berkali-kali.. Mereka saling merindukan satu sama lain.
Seiring berjalannya waktu, Satria dan Indah masih diantara kebisuan mereka satu sama lain. Namun mereka sebenanrnya saling merindukan. Hingga akhirnya mereka dapat berbicara kembali disalah satu kesempatan saat Indah ditugaskan ulang mengambil gambar Satria, karena pada wawancara terdahulu hasil gambar Indah di anggap tidak menjual oleh pemimpin redaksi.
Hari silih berganti, adik Satria yang bernama Setya datang ke Jakarta dan menginap di apartmen Satria. Apartmen yang bersebalahan dengan Indah.. Setya adalah adik Satria dari ibu tiri nya yang di nikahi oleh ayah nya. awal mula kedatangan Setya disambut hangat dengan Satria. Bahkan Setya juga mengenal Indah, mereka bertetangga dengan akrab. Setya sering berkunjung ke apartmen Indah bila Satria pergi. Setya juga banyak bercerita tentang Satria kepada Indah, tentang hati Satria yang terluka oleh perlakuan Indah di masa lalu.
Siapa yang menduga, ternyata kebaikan Setya berujung dengan dendam yang sangat besar kepada Satria. Setya memfitnah Satria di depan Indah. Mulai dengan tuduhan Satria menggunakan narkoba, hingga tuduhan bila Satria kembali dengan para anak jalanan liar yang dulu sempat menjadi teman nya. pada suatu ketika Indah hampir dicelakakan Setya. Dengan memanipulasi pertemuan Satria dengan Indah. Namun Tuhan masih melindungi Indah, hingga akhirnya Indah terselamatkan.
Setelah kebohongan Setya terungkap. Satria dan Setya menjadi saudara yang rukun. Setay menceritakan tentang ketidaksukaannya kepada Satria, karena ayah nya terus membangga-banggakan Satria di depan Setya.
Satria membuat sayembara di salah satu Kedai Es Buah OBJ. Hingga banyak “Indah” yang datang karena iklan yang di buat oleh Satria. Awalnya Indah sempat berpikiran untuk tidak datang ke Kedai Es Buah OBJ. Namun takdir berkata lain, saat indah mendatangi makan Kevin. Ternyata ada Karina dan anak kecil yang bernama Kevin, Karina menjelaskan bagaimana ia dan Kevin hingga sekarang lahir lah Kevin Junior.. anak Karina. Lalu Indah membutuskan menyusul Satria di Kedai Es Buah OBJ.
Satria mengajak Indah ke bukit tempat mereka mengayuh sepeda dulu, mereka memutuskan untuk mengulang mengayuh sepeda tanpa jatuh di bukit curam tersebut. Hingga akhirnya, mereka sampai di puncak bukit dan melihat sunset. Kini mereka telah menemukan Sunset dan Sunrise nya secara bersamaan.
Kini Satria dan Indah makin dekat, bahkan mereka memutuskan untuk melanjutkan kisah kasih mereka, walau awalnya ayah Indah tidak setuju dengan Satria karena Satria hanya seorang atlet. Namun akhirnya hati ayah Indah luluh saat melihat Satria memenangkan pertandingan memperebutkan gelar juara dunia kelas Bantam Super versi WBA. Dan Satria melamar Indah saat itu juga.
Indah dan Satria direstui untuk menikah. Banyak rencana aneh Satria dipernikahan tersebut. Mulai dari pengulangan ijab kabul, hingga mereka menaiki rakit dan berakhir dengan Indah dan Satria yang meluncur dengan menggunakan flying fox.
Indah dan Satria menjadi pasangan yang bahagia, mereka berdua telat menemukan Sunset dan Sunrise nya dengan sempurna. “Sayang, kita akan melihat lebih banyak sunset nanti. Mungkin sunset yang kita lihat tidak selalu cantik, atau sempurna, atau mungkin malah teramat memesona. Tapi, tidak perlu khawatir karena akan selalu ada sunrise yang indah untuk kita sambut esok harinya, dan juga sunset yang akan kita tatap bersama hingga di usia senja kita.” Janji Satria..

Penggambaran tokoh dan watak dari setiap tokoh yang dituliskan juga dijelaskan oleh Kyria sangat tidak dapat ditebak, hingga membuat pembaca menjadi lebih penasaran untuk membacanya. Sebuah novel yang menjadi best seller di semua toko buku ini sukses membuat para pembaca kembali menyukai My Beautiful Sunrise setelah My Perfect Sunset telah menjadi best seller di banyak toko buku.

Aku mungkin tak mengenalnya, tetapi akan terus mengingatnya..

Sabtu, 20 Juli 2013

Review Novel "My Perfect Sunset"

Diposting oleh Unknown di 20.18 0 komentar
Review Novel "My Perfect Sunset" 

Judul           : My Perfect Sunset
Penulis        :Kyria
Genre         : Adult romance
Penyunting  : Laurensia Nita
Perancang sampul : Citra Yoona
Pemeriksa aksara : Septi Ws. & Pritameani
Penata Aksara : BASBAK_Binagkit
Penerbit       : Bentang Pustaka, PustakaPopuler
Cetakan       : I (Februari2013), II (Maret 2013)
Tebal           : 370 halaman + vi ; 20,5 cm
ISBN            : 978-602-7888-04-3
Harga          : Rp 58.000,00

Sebuah novel karya Kyria-Ty Sakumoto yang berhasil membuat para penikmat novel merasa berada didalam alur cerita My Perfect Sunset. Sebuah cerita bertemakan tentang cinta yang dibalut dengan konflik yang sangat menarik, juga tidak membuat para pembaca merasa penat saat membaca novel ini.
“Bertemu denganmu pasti bukanlah sebuah kebetulan, melainkan rencana Tuhan yang paling mengesankan”
Berawal dari pertemuan seorang wanita dengan seorang lelaki yang tidak pernah direncanakan sebelumnya. Indah, seorang gadis cantik yang secara kebetulan bertemu dengan seorang petinju yang bernama Satria. Lelaki yang sudah membuat kehidupan Indah menjadi berubah. Lelaki yang dikenalnya pertama kali dengan kesan tidak biasa ini tiba-tiba masuk kedalam kehidupan Indah dan membuat hidupnya menjadi sedikit rumit dengan berbagai konflik percintaannya. Indah yang mempunyai kekasih bernama Kevin seketika mengalami banyak pertengkarang yang mengakibatkan jalinan cinta yang dirajutnya setelah sekian lama menjadi putus begitu saja, lalu perubahan tempat pekerjaan Indah seiring berjalannya waktu karena ketidak senangannya Indah kepada bos nya yang berakhir pada keputusan Indah yang bekerja di sebuah kantor tempat Kevin bekerja, namun itu tidak berlangsung lama dan Indah memutuskan untuk berhenti dari pekerjaannya itu. Disisi lain keberadaan Satria membawa cahaya baru didalam kehidupan Indah, ia datang sebagai sosok yang awalnya sangat aneh namun lama kelamaan menjelma sebagai penyemangat Indah dan menjadi alasan Indah untuk tersenyum kembali setelah banyaknya masalah dikehidupan Indah.
Kisah cinta Indah yang dimulai bersama Kevin sejak lama harus berakhir ditengah jalan, walaupun awalnya Kevin mengisi hati Indah yang kosong dengan keromantisannya, namun seiring berjalannya waktu Kevin berubah menjadi seseorang yang sangat overprotective yang membuat Indah lelah, lalu Kevin memutuskan untuk berselingkuh dengan seorang gadis yang bekerja di kantor nya yaitu Karina. Semenjak itulah Indah memutuskan hubungan nya dengan Kevin, walaupun Indah dan Kevin akan segera melanjutkan hubungannya kejenjang yang lebih serius, namun menjadi berakhir tanpa cerita apapun.
Sementara itu, saat hati Indah sedang hancur. Datanglah sosok Satria yang mengubah harinya menjadi sebuah pelangi yang datang setelah hujan. Satria datang dengan segudang kemisteriusan dan hal-hal yang tidak pernah diduga sebelumnya. Satria hadir tanpa rencana apapun dan menjadi bagian dari cerita kehidupan dan kehidupan cinta Indah juga membuat Indah merasa hidup kembali.
Banyak kisah yang dituliskan oleh Kyria di novel ke dua nya ini. Hingga membuat pembaca larut dalam setiap alurnya, juga banyak pesan yang disiratkan oleh Kyria di setiap kalimat novel nya ini. Novel My Perfect Sunset berhasil mengambil hati para pembaca yang membaca novel ini.
Singkat cerita kehidupan Indah menjadi bimbang, disaat ia diharuskan untuk tetap bersama Kevin tunangannya yang sangat overprotective atau mengejar cinta nya bersama Satria, seorang lelaki yang baru dikenal nya namun sangat memberikan kesan tersendiri dalam hati Indah, yang saat itu akan meninggalkannya keluar negeri untuk tugas nya bertinju. Lalu dengan keadaan Kevin yang tetap berselingkuh dengan Karina apakah Indah masih mau bertahan bersama Kevin? atau berpaling memilih Satria?
Penggambaran tokoh dan watak dari setiap tokoh yang dituliskan juga dijelaskan oleh Kyria sangat tidak dapat ditebak, hingga membuat pembaca menjadi lebih penasaran untuk membacanya. Sebuah novel yang menjadi best seller di semua toko buku ini sukses membuat para pembaca tidak sabar menunggu novel lanjutan My Pefect Sunset ini rilis kembali, yaitu My Beautiful Sunrise.
Pemilihan pengandaian kata disetiap kalimat didalam novel ini sangat dominan dibuat oleh Kyria untuk para pembaca yang mayoritas adalah remaja, bahwa “Untuk meraih sunset yang sempurna, kita harus memilih dan memutuskan”

Berbeda.

Diposting oleh Unknown di 19.03 0 komentar
Awal bulan yang begitu aneh untuk Raya, seorang gadis teledor dengan segala keulahannya. Semua berawal dari awal Mei kemarin, saat semua siswa lalu lalang dengan rutinitas nya disekolah dan dengan kesibukan mereka masing-masing dengan pelajarannya, tetapi tidak untuk Raya. Gadis ini tetap santai melangkahkan kaki nya ke seluruh sudut ruangan disekolahnya. Dengan antusias nya ia mengawali hari demi hari disekolah yang menurut ia lebih menyenangkan dari keadaan dirumahnya. Ya terang saja, keadaan dirumah nya tidak begitu menyenangkan seperti keadaan diluar rumahnya, terlebih disekolah. Raya sering dikenal sebagai gadis periang dan selalu menebarkan senyumannya kepada siapapun yang bertemu dengannya, tidak heran bila ia di senangi oleh teman-temannya. “Ray! Gw pinjem buku catetan matematika lo yang kemarin dong..”  terdengar suara Sheka yang berteriak dari ujung koridor tepat saat Raya sedang berjalan-jalan kecil dengan tumpukan buku yang digenggam ditangan kanannya, “Eh Ka.. aduh gw enggak bawa buku nya nih, besok aja deh gw kasih ke lo ya bukunya hehe”. Jawab Raya singkat. Percakapan itupun berakhir begitu saja dikarenakan Raya yang terburu-buru berjalan menuju kelasnya.
Raya memang selalu melakukan hal yang sama setiap hari disekolah, mulai dari berjalan-jalan kecil mengelilingi koridor sekolah, hingga berjalan ditengah lapangan hingga membuat beberapa kakak kelas memperhatikannya dengan tatapan sinis. Kenapa sih kakak kelas itu selalu ngeliatin gw dengan pandangan yang seolah-olah mau makan gw hidup-hidup? Salah apa gw.. Pikir Raya saat sekilas melihat tatapan mata Kak Marko. Ya begitulah Marko, lelaki angkuh ini memang selalu tidak menyukai bila ada junior nya yang berjalan ditengah lapangan dengan mimik muka seakan tidak mempunyai salah apapun. Entah apa alasan Marko tidak menyukai junior nya yang melewati tengah lapangan itu, mungkin bagi Marko seorang junior harus bisa menghargai para senior dan tentunya tidak lancang melewati tengah lapangan yang notabene adalah kawasan para senior untuk mengumpul atau sekedar melakukan olahraga kecil disetiap waktu istirahat atau sepulang sekolah.
Langkah demi langkah dilewati oleh Raya, setapak demi setapak jalanan lapangan itu dilewati oleh Raya. Pagi ini ia memang sangat berbeda, senyuman nya sangat terlihat bahagia, lesung pipit di pipi nya menjadi lebih ceria dari sebelumnya. Seakan tidak memperdulikan tatapan para senior pada dirinya, ia tetap berjalan hingga akhirnya jalannya sedikit berubah menjadi berlari-lari kecil ditengah lapangan. Tanpa sadar ia menabrak salah satu senior nya, Buuuk.. “Woy kalau jalan tuh jangan pake kaki aja, mata juga digunain dong!”, Kata si senior dengan sinisnya. Aduh sial kenapa juga gw harus tabrakan sama cowok gak jelas ini, Ya Tuhan... Raya mengenali suara itu, benar saja.. Marko yang berdiri tepat dihadapan Raya langsung melontarkan argumen-argumen pedas nya pagi itu “Tolong ya adik kelas yang super duper menebar pesona pagi ini ditengah lapangan, kalau jalan tuh mata nya jangan ditinggal. Pernah diajarin cara berjalan yang baik dan benar kan?” “Maaf kak, saya salah tadi jalan terlalu terburu-buru jadi enggak sadar kalau udah nabrak kakak” Ujar Raya dengan menundukan kepalanya seolah takut dengan kakak senior nya ini.
Pagi ini sepertinya terlalu berbeda bagi Raya. Mulai dari berangkat sekolah ia diantar oleh Ayah nya yang biasanya selalu sibuk dengan segala pekerjaannya, lalu dengan keadaan meja makan pagi ini yang sudah tertata rapih dengan menu sarapan yang sengaja di buat oleh Ibu nya yang selama ini selalu berangkat pagi sekali walau hanya sekedar menghadiri meeting dikantornya, lalu... Sheka, teman kelasnya yang selama ini selalu menyindirnya ini itu didepan guru matematika tiba-tiba memanggilnya dan berniat meminjam buku catatan matematika Raya, setelah itu.. Marko.. Huaaa ada apa pagi ini? Aneh. Semuanya aneh.. mimpi apa gw semalem yampun..
Mei, bulan yang sebelumnya selalu dianggap Raya sama saja dengan bulan-bulan yang lain, namun entah mengapa Mei tahun ini mungkin terasa berbeda, semenjak lelaki itu hadir dikehidupannya, Arla. Entah dari mana datang nya makhluk ajaib ini dikehidupan Raya, semua mungkin terasa biasa saja sebelum akhirnya Raya mengenal Arla dari salah satu teman nya saat acara sekolah minggu lalu. Hari ini tambah lagi keanehan yang ditemui Raya, Arla dengan mimik muka cemas memperhatikan Raya yang semakin mendekati ruang kelasnya. “Ray, lo enggak kenapa-kenapa kan? Diapain lo sama si Marko?” . “Eh, Ar.. enggak gw gak diapa-apain kok, gw nya aja yang salah tadi nabrak dia yang segede papan tulis.. hehe, loh.. kok lo bisa tau? Pasti lo ngeliatin gw ya dari tadi? Hayo ngaku...” . Perbincangan singkat itu mulai berubah menjadi ajang saling ledek satu sama lain,
Entahlah.. semenjak mengenal Raya minggu lalu Arla menjadi merasa mengenal Raya lebih lama dari pertemuan pertamanya. Hari ke hari Arla selalu memperhatikan setiap tingkah laku Raya.. “Nih cewek yang waktu itu mau gw kenalin ke lo, Ar” ucap Rangga disela-sela acara sekolah malam itu “Hai.. Gw Arla, lo Raya anak IPA 1 kan?”.. “Wah.. ternyata lo tau gw kelas berapa.. hehe iya gw Raya, salam kenal deh ya”.. seperti itulah pertemuan Raya dan Arla untuk pertama kalinya, di acara sekolah minggu lalu. Raya yang mengenakan dress warna biru terlihat lebih cantik dengan kepangan yang menghiasi rambut hitam panjangnya.
Singkat, padat, dan berkesan.. itulah kesan pertama saat mengenal Raya, semakin membuat Arla merasakan hal yang tak biasa saat didekat Raya. Mungkin sama hal nya dengan Raya. Semenjak masa orientasi siswa awal pelajaran tahun lalu Raya memang sudah sering memperhatikan Arla, Arla adalah salah satu teman nya saat masa orientasi siswa tahun lalu. Tahun berganti tahun ternyata Arla dan Raya tidak ditakdirkan untuk mengenal lebih dekat. Hingga akhirnya saat acara minggu lalu mereka baru dipertemukan dengan keadaan yang tidak bisa mereka lupakan. Sejak malam itu kedekatan mereka berdua makin akrab, hanya sekedar menanyakan kabar Raya lewat pesan singkat bahkan Arla hanyak ingin sekedar mendengar suara Raya di ujung telepon setiap malam selalu dilakukan nya. Dunia Raya seakan penuh warna saat Arla datang di kehidupannya dengan membawa secerca harapan.mungkin hanya detak jam yang menjadi saksi Raya dan Arla setiap malam. Hidup mereka seakan berubah menjadi pelangi.
Semuanya beda, gw enggak pernah ngerasain hal ini sebelumnya.. saat dimana gw takut kehilangan seseorang yang jelas-jelas bukan milik gw. Takut kehilangan senyuman seseorang yang jelas-jelas enggak pernah gw kenal sebelumnya. Apa ini yang namanya jatuh cinta? Semenjak kenal sama dia gw ngerasa hidup gw gak abu-abu lagi, gw ngerasa hidup gw penuh warna. Lebih dari pelangi sekalipun.
“Rayaa.. kemana aja sih lo dateng telat mulu! Pelajaran pertama matematika, hih lo mau dihukum beresin koridor siswa IPS lagi?..” tegur Arla saat melihat Raya berjalan memasuki kelasnya dengan memengang kepalanya dengan wajah pucat pasi. “Iyee.. apa sih, Ar.. jangn bawel deh! Gw itu telat bangun mangkanya baru dateng jam segini”.. “Lo sakit, Ray? Pucet banget muka lo kayak kambing belum dibedakin?”.... Raya tidak membalas ledekan Arla pagi itu, ia merasakan tubuhnya serasa lemah dan mata nya serasa berputar-putar. Melihat itu, Arla mendadak khawatir dengan Raya hingga akhirnya secara diam-diam ia mengikuti Raya kemanapun Raya pergi.
Bruuuk.. “Rayaaa!!!!”. Arla berlari dari ruang guru menuju toilet wanita di bawah tangga, ia mendapati Raya sedang tergeletak tak berdaya dengan keadaan tubuh yang menggigil namun demam tinggi. Segera Arla membawa Raya ke ruang UKS dan Raya beristirahat dengan ditemani oleh Arla. “Ar.. lo ngapain disini? Kok gw ada di UKS?” Kata Raya sambil memegangi kepalanya. “Akhirnya lo sadar juga.. lo tadi tuh pingsan di depan toilet, udah sarapan belum sih? Lo lagi sakit?”. Raya tidak menjawab pertanyaan Arla satupun, yang ia tahu kini ia merasa tubuhnya diantara es yang sangat dingin, menggigil.
Keesokan harinya, Raya memutuskan untuk memeriksakan kesehatannya kerumah sakit. “Hai Raya, sudah lama tidak bertemu ternyata kamu sudah bersar ya sekarang”.. ujar Dokter Bima, Dokter Bima adalah salah satu Dokter yang menangani keluarga Raya yang sedang sakit. “Ada apa, Ray? Tumben kamu kesini..” Lanjut Dokter Bima. “Hehe iya dong Raya kan udah remaja sekarang, bukan anak kecil lagi.. ini, Dok. Akhir-akhir ini Raya sering kecapekan, pusing tapi hanya dibagian kiri dan sering pingsan mendadak”.. “Wah, mungkin kamu kecapekan? Ayo kita periksa dulu”. Dokter Bima mengeluarkan stetoskop dan alat tensi darah dari tas nya. ia memeriksa Raya dengan teliti dan Raya mengikuti semua penjelasan dari Dokter Bima. Tidak lama setelah itu, pemeriksaan Raya pun selesai, Dokter Bima mengambil kertas hasil pemeriksaan. “Hasilnya baik, tidak ada yang perlu dikhawatirkan, mungkin kamu hanya kecapekan. Ini saya beri vitamin ya, namun hasil cek darah kamu baru bisa diambil mungkin 3 hari lagi..” “Oke Pak Dokter, semoga aja enggak ada apa-apa ya, kasih tau Raya kalau hasilnya udah bisa diambil ya.”
Sudah dua hari ini Raya tidak masuk sekolah. “Raya sakit, kemarin supir nya titipin surat izin ke gw nih” Ujar Sheka saat Arla menanyakan kabar Raya kepada Sheka. Hingga akhirnya sepulang sekolah Arla memutuskan untuk menjenguk Raya di rumahnya, benar saja.. Raya terlihat pucat dan sangat lemas berbaring ditempat tidur nya. melihat kedatangan Arla, Raya langsung memperlihatkan wajah yang ceria. “Aaaarr... akhirnya lo kangen gw juga, hahaha dateng juga kan lo jenguk gw.”.. “Aduh yampun pede banget lo, siapa juga yang kangen.. gw cuma heran aja kambing enggak dibedakin kayak lo dua hari ini kenapa gak masuk? Sakit lo belum sembuh?”. Raya langsung memukul Arla dengan boneka sapi nya. “Duh.. sakit tau!!”.. “Yeeh siapa suruh lo ngeledekin gw kayak gitu? Cantik kayak gini masa disamain sama kambing yang enggak dibedakin? Jahat!”. “Jangan manyun gitu dong, kan gw Cuma nanya..” kata Arla sambil mengelus-elus rambut panjang Raya. “Iya nih, gw masih gak enak badan.. lemes banget”..
Canda tawa antara mereka sangat lepas, hingga akhirnya Reyka kakak Raya memanggil Raya, “Ray.. ada telepon dari Dokter Bima nih, katanya penting”. Raya langsung sigap berlari menuruni anak tangga dan menerima telepon dari Dokter Bima “Raya kamu bisa kerumah sakit sekarang? Ini sangat penting.” Saat Dokter Bima berbicara seperti itu, perasaan Raya mendadak panik dan takut.. “Baik, Dok. Raya segera kerumah sakit”. Raya berlari menuju kamar nya, diambilnya tas biru awan yang digantung dibelakang pintu. “Lo mau kemana? Buru-buru banget?” Tanya Arla heran. “Jangan banyak tanya deh lo. Mending lo anterin gw sekarang kerumah sakit” Kata Raya dengan panik. Arla langsung menuruti kata-kata Raya dan mengantar nya kerumah sakit dengan menggunakan motor nya..
“Gimana hasil nya, Dok? Raya sehat-sehat aja kan?” Tanya Raya dengan mimik wajah yakin dan menatap Dokter Bima dengan pandangan yang tak seperti biasanya. “Saya juga tidak percaya dengan hasil test ini, sudah 3 kali diulang namun hasilnya tetap sama, kamu positive mengidap radang selaput otak stadium lanjut. Radang ini menyebar sangat cepat, perkembangannya melesat tinggi setiap 3 hari sekali. Maaf Raya, kamu harus melakukan perawatan lebih lanjut.”..
Demi dunia dan segala isinya, ini semua bagai petir ditengah hujan badai yang menggelegar diantara telingaku. Aku merasalumpuh seketika, bagaimana mungkin aku yang selama ini terlihat sangat sehat ternyata mengidap radang selaput otak stadium lanjut? Bagaimana bisa aku menjadi seorang gadis penderita penyakit seserius ini? Bagaimana bisa aku menjadi seorang gadis yang divonis tidak akan lama lagi untuk bertahan hidup?
Arla yang sejak tadi menemani Raya didalam ruangan Dokter Bima sekejap menjadi kaku, ia merasakan sambaran arus listrik yang kuat menyambar susunan saraf otaknya. Arla tidak percaya dengan hasil test tersebut, ia bersihkeras menayakan penyakit itu pada Dokter Bima, “Dokter pasti salah! Enggak mungkin Raya sakit kayak gini! Raya sehat!”.. isak tangis memenuhi ruangan putih tersebut, Arla memeluk Raya dengan kuat dan Raya semakin larut dalam tangisannya. Ia merasa hidupnya hancur, sebuah penyakit gini hinggap didalam tubuh nya dan tidak lama akan menggerogoti semua sistem dalam tubuhnya..
Tuhan.. bila ini kehendakmu, mengapa harus gadis ini yang menderita penyakit seserius ini? Mengapa bukan aku saja? Tuhan.. aku mencintainya,jangan biarkan tubuh lemah nya lama-lama habis dengan penyakit aneh itu. Sembuhkan Raya...
Hari ke hari kondisi tubuh Raya sangat memperihatinkan, Raya sudah tidak diperbolehkan sekolah mengingat kondisi nya yang tak sekuat dulu lagi, Arla masih setia menemani Raya setiap hari dan Raya pun tidak merasa pesimis dengan penyakitnya. Mereka masih seperti dulu, masih sama dan tak pernah berubah walaupun mereka masih belum mengutarakan perasaan nya masing-masing, namun mereka mengetahui bahwa mereka saling mencintai. “Ray, mungkin gw terlalu lama ngomong ini ke lo, tapi maaf gw baru bisa berani ngomong ini ke lo sekarang” Tutur Arla disela-sela canda tawa nya bersama Raya. “Halaah sok-sok serius deh lo, ngomong apasih emangnya?”.. “Kita kenal udah lama, Ray. Gw gak tau rasa ini ada sejak kapan. Tapi gw sayang lo, Ray! Gw mau jadi orang yang bisa jagain lo sampe kapanpun”...
Semenjak hari itu, Raya semakin kuat melawan penyakitnya. Karena Arla.. lelaki yang menjadi motivasi nya untuk bertahan hidup, menjadi alasan nya untuk tetap bernafas dan membuka matanya. Empat bulan terakhir dilalui Raya dengan ribuan senyum dan bahagia. Begitupun dengan Arla, ia menjaga Raya dengan sepenuh hati dan berharap gadis yang dicintainya ini dapat bertahan hidup hingga seribu tahun lagi. Namun takdir berkata lain.. akhir tahun lalu Raya menghembuskan nafas terakhirnya, ternyata penyakit ganas itu tetap menjadi pemenang. Raya menghabiskan detik akhir hidupnya tetap bersama Arla dan keluarga nya. awalnya Arla dan keluarga tidak dapat menerima kepergian Raya, namun mereka tetap berusaha tegar dan mengikhlaskan kepergian Raya.
Arla..
Hari ini tugasku sudah selesai..
Aku harus pergi, bukan pergi meninggalkanmu..
Namun hanya sekedar pergi dari nyata nya kehidupanmu..
Hingga akhirnya, mungkin nanti kita akan bersama kembali..
Ditempat yang baru, bahkan dikehidupan yang baru..
Aku masih bisa merasakan indahnya senyummu, candamu, bahkan tawamu..
Terimakasih sudah menjadi alasan ku untuk tetap bertahan hidup..

Dariku yang mencintaimu, Raya

Minggu, 28 Juni 2015

Rintih abu di antara kabut kelabu

Kau tahu kini semua membisu
Membelenggu pada sebuah kain biru
Mungkin biru kini tak mampu lagi merayu
Atau sekedar menggebu diantara kelabu?

Wahai angin kau mampu membawa semua asa
Menembus dan membelah angkasa
Namun kini abu semakin menghilangkan rasa
Tanpa kata kau tak lagi membawa ku berdansa

Hingar- bingar ini seakan mengajak ku berlari
Menyelinap dalam kabut yang kau cari-cari
Ah, semua hanya membawa perih
Dalam sunyi ini aku merintih

*Sy.r

Senin, 04 Mei 2015

Berkata Tanpa Bicara

Mungkin kebanyakan orang masih belum terlalu tahu tentang "Screenwriter", baik dalam teknik penulisan nya ataupun tentang profesi itu sendiri, dan kebanyakan orang masih sering bertanya-tanya "Apa sih untung nya dari menulis?".

Well.. Menulis itu memang gampang, namun gak semua orang bisa menuangkan apa yang ada di pemikirannya lewat sebuah tulisan. Dan gue akuin semua orang juga pasti bisa nulis, yang jadi pertanyaan.. "Apakah tulisan lo itu bisa berguna buat sekeliling lo?"



Nah.. kali ini gue mau sedikit berbagi tentang beberapa pekerjaan yang berhubungan dengan "Menulis"

Writer. Alias Penulis. tentu sudah banyak masyarakat awam yang mengetahui soal pekerjaan ini. ya.. tugasnya adalah penulis. biasanya dia adalah penulis individual yang bekerja sendiri dan tidak bekerja dalam tim serta berhubungan langsung dengan klien yang menyewa jasanya (penerbitan, Production House, stasiun TV atau agency).
Istilahnya juga banyak ada Screenwriter (penulis skenario TV/film), Scriptwriter (Penulis skenario TV/Film/Teater), Copywriter (Sebutan untuk penulis naskah Radio, Iklan, atau text)
(Btw, ini salah satu pekerjaan gue yang berasal dari "Hobi" lho.. ya terlepas dari pekerjaan,Hobi yang tersalurkan itu adalah pekerjaan yang paling nyaman untuk gue..)

Co-Writer. Alias asisten penulis. orang ini biasanya bergabung pada sebuah tim penulis yang di kepalai oleh seorang Head-Writer.

Head-Writer. Biasanya dia mengepalai sebuah tim penulis dan bertanggungjawab penuh atas hasil tulisan tim tersebut. orang ini biasanya berhubungan langsung dengan klien yang menyewa jasanya dan timnya.

Ghost-Writer. Bukan Hantu penulis yaaaa.. tapi ini adalah penulis bayangan. Kenapa seperti itu? Ya karena orang ini di sewa keterampilan menulisnya, dengan perjanjian bahwa nama si penulis ini tidak di publikasikan atau si penulis tidak berhak mengakui karya itu sebagai karyanya.
Kalau mau contoh mudah, tahun ini sempat ramai diberitakan soal seorang penulis yang mengaku karyanya di bajak oleh seorang penulis/wartawan sebuah media ternama. Sebenarnya diperjanjian awal, penulis ini sudah setuju menjadi ghost-writer. tapi belakangan.. karena permintaan ibunya, berubah pikiran deh ..

Editor/Script-Editor. Orang ini bukanlah penulis. tapi dia adalah editor dari sebuah karya yang sudah di buat oleh penulis. Fungsi Editor ini adalah untuk membaca, menelaah, dan memastikan bahwa karya dari si penulis ini memang layak untuk di produksi / di cetak dan pastinya di lempar ke pasaran..

Ngomong-ngomong tentang editor, editor ini bukan tugas yang gampang. Dan gue-pun kadang "angkat tangan" kalau beberapa teman gue minta tolong ke gue untuk jadi Script-Editor. Tugas dari editor ini tidaklah mudah. Dia tidak hanya sekedar membaca, Tapi kemudian dia juga harus bisa mendeteksi masalah, lalu memberikan solusi konkrit atas masalah tersebut.


"When I was really young I didn't know that there was such a thing as a screenwriter. I wrote stories." -John Sayles-

Kutipan kalimat itu yang belakangan ini sering gue baca, untuk gue sendiri menulis udah jadi bagian dari hidup gue (lebay nih tapi seriusan), terlepas dariitu semua, gue emang cinta pake banget sama semua yang berbau "tulisan". Gue mulai nulis itu semenjak gue masih pakai seragam putih merah, gue udah mulai nulis-nulis cerita kecil dan pada "Zaman"nya itu di publish di majalah B*O*BO. Berlanjut ke Putih Biru, gue dipilih menjadi ketua ekstrakurikuler jurnalistik, gue akuin disini kemampuan gue untuk menulis makin di asah lagi. Hingga akhirnya saat gue jadi siswi Putih Abu-abu, gue dipercayai menjadi seorang Screenwriter untuk ekstrakurikuler sinematografi, (INI AWAL MULA MINDSET GUE KEBUKA UNTUK MAKIN MAKIN MAKIN MAKIN CINTA SAMA DUNIA MENULIS) aduh apa sih gue...


"Write every day, line by line, page by page, hour by hour. Do this despite fear. For above all else, beyond imagination and skill, what the world asks of you is courage, courage to risk rejection, ridicule and failure. As you follow the quest for stories told with meaning and beauty, study thoughtfully but write boldly. Then, like the hero of the fable, your dance will dazzle the world." -Robert McKee


Kamis, 19 Maret 2015

[ Contoh Script Short Movie ]

FADE IN:
EXT. KAMPUS - MORNING
Seorang lelaki terlihat sedang berjalan menuju gerbang kampus, dengan setumpuk buku yang di genggam nya ia jalan terlihat sedikit tergesa-gesa
LELAKI
( sambil melihat jam tangan )
Aduh kesiangan deh nih gue, aaaa kelar deh nih udah telat banget
CUT TO:
Di waktu yang bersamaan terlihat seorang gadis yang sedang asyik dengan handphone nya, berjalan pelan seakan tak memperdulikan sekitarnya. langkah demi langkah ia telusuri dengan santai, hingga tiba-tiba seorang lelaki menabrak nya hingga buku yang di pegang lelaki tersebut jatuh berantakan
GADIS
Gimana sih jalannya?!!! Gak ngeliat gue ya sampedi tabrak kaya gini ih!
LELAKI
( merapikan buku )
Maaf maaf gue gak sengaja.. Gue buru-buru soalnya, maaf ya
Lelaki itu pergi meninggalkan si gadis, gadis yang di tabrak si lelaki pun tetap merasa kesal, dan akhirnya melanjutkan langkahnya ke kelas
DISSOLVE TO:
INT. KELAS - MORNING
Tiba dikelas, beberapa mahasiswa sudah menempati kursi yang sudah di sediakan, maklum hari ini adalah hari pertama memulai semester baru di perkuliahan. lelaki tersebut dengan gagah nya berjalan dan menempati kursi paling depan, tidak lama setelah itu si gadis yang di tabrak oleh lelaki di koridor tadipun juga memasuki kelas yang sama. Dengan wajah heran lelaki itupun memperhatikan gerak-gerik sang gadis.
GADIS
Eh... kampus seluas ini dan gue masih ketemu lo lagi??? ngapain lo disini? ngikutin gue?
LELAKI
Gue duluan kali ya yang disini, gak ada guna nya juga gue ngikutin lo

CUT TO:
INT. KELAS - MORNING
Proses belajar mengajar pun berlangsung dengan tenang, hari pertama menjadi mahasiswa mungkin menjadikan kelas ini teduh dan hening. hingga akhirnya jam pelajaran habis dan mahasiswa segera meninggalkan kelas.
CUT TO:
INT. KELAS - AFTERNOON
Di sudut kelas itu terlihat seorang lelaki sedang serius memandangi layar laptop yang ada di depan nya, kelas itu terlihat sangat sunyi.. Hingga akhir nya terdengar suara tawa yang makin lama terdengar lebih dekat
GADIS
Eh.. Masih ada orang ya.. Kelas udah selesai gini masih aja sok sibuk ngerjain tugas,beda ya anak pinter sih gitu..
GADIS II
Hus!! Kalo ngomong jangan gitu, tadi kan emang dapet tugas presentasi buat minggu depan
CUT TO:
INT. KELAS - AFTERNOON
Lelaki itu tetap fokus dengan tugasnya, sebenarnya ia mendengar percakapan antara gadis itu namun ia tetap tidak menggubrisnya. Kelas sunyi itu kini mulai tak nyaman, suara tawa canda beberapa gadis itu membuat risih si lelaki,hingga akhirnya si lelaki itupun memilih untuk meninggalkan kelas.
LELAKI
        Permisi..
(sambil sedikit membungkukan tubuhnya ketika melewati beberapa gadis itu )
GADIS
Jalanan luas kali mas, ga sopan banget ngelewewatin orang lagi ngobrol
LELAKI
( menoleh sinis )
GADIS
Dasar gak sopan, katanya pinter tapi gak ada sopan santun nya
LELAKI
Maaf ya mba, gue tadi udah bilang “permisi”, mungkin lo nya aja kali yang gak denger
( sambil melihat si gadis dengan tampang sinis )
CUT TO:
INT. KELAS - AFTERNOON
Gadis itu terlihat sangat kesal setelah mendengar ucapan yang terlontar dari mulut si lelaki, di waktu yang sama si lelaki itupun pergi meninggalkan kelas dan juga beberapa gadis yang ada di kelas tadi
LELAKI
Salah apa gue sama tuh cewek.. Setiap ketemu bikingue kesel mulu, ada aja salah gue kayaknya.Argh
DISSOLVE TO:
EXT. KAMPUS - AFTERNOON
Terlihat suasana kampus, mulai dari mahasiswa yang sedang berjalan di koridor, keadaan dilapangan,hingga canda tawa yang terdengar sesekali dari kantin
LELAKI II
Woi.. Sendirian mulu lu, sekalinya ada yang nemenin malah di temenin buku hahaha
Sapa seorang teman si lelaki di tengah-tengah langkah kaki nya

LELAKI
Hahaha rese lo.. Nanti juga ada yang nemenin... nanti kapan-kapan...
LELAKI II
Jangan lupa kita ada tugas presentasi nih, yang kelompok ituloh.. Gue sama lo bukan si?
LELAKI
Ohh.. Iya iya inget kok, iya lo sama gue sama anak-anak lain juga lumayan banyak sih ada 6 orang gitu
LELAKI II
Sip deh.. Kabarin gue aja ya, gue duluan nih mau ada kelas lagi
LELAKI
Okee gampang deh yaaa
DISSOLVE TO:
INT. RUMAH - AFTERNOON
Besok pagi adalah jadwal untuk presentasi. Terlihat si lelaki itu sedang membaca buku di kamarnya, dan sesekali mencatat hal-hal yang menurutnya penting di buku itu. Disisi lain, sang gadis angkuh itu sedang bersantai di kamar nya dengan handphone di tangan nya dan secangkir teh hangat yang menemani.
CUT TO:
INT. RUMAH - EVENING
Camera Pan Left. Lelaki itu sedang belajar bahan presentasi untuk besok.
INT. RUMAH - EVENING
Di tempat yang berbeda, si gadis hanya membaca materi sekilas untuk presentasi.
DISSOLVE TO:
INT. KELAS - AFTERNOON
Presentasi berlangsung, si lelaki itu merasa tidak maksimal mempresentasikan materi nya, karena ada beberapa materi yang mendadak tak diingatolehnya. Sedangkan si gadis yang dari kemarin tidak mempersiapkan apapun, merasa puas dengan apa yang sudah ia presentasikan.
GADIS
Halo mas jenius.. Kok bisa lupa gitu sih materinya? hahahaha 
( tertawa dingin )
LELAKI
(pergi meninggalkan gadis itu)
DISSOLVE TO:
EXT. KAMPUS - AFTERNOON
Suasana kampus ramai, lelaki itu sedang bersenda gurau bersama teman-temannya.
LELAKI II
Gue bingung deh ini tugas gak ada abis nya,kemarin presentasi.. Sekarang udah ada ulangan aja
LELAKI
Yaa namanya juga kuliah, tugas nya gak kayak sekolah dulu..lebih berat gitu deh,apalagi presentasi kemarin tuh..
(menunduk dan merenung)
LELAKI II
Ngomong-ngomong presentasi, tumben banget lo kemarin gagap gitu presentasiin nya?
LELAKI
Hhhhhhh.. Udahlah gausah dibahas lagi yang itu, kesel gue. 
CUT TO:
EXT. KAMPUS - AFTERNOON
Gadis sedang duduk pinggir taman sambil memainkan handphone
LELAKI
Yah sial deh pagi-pagi udah ketemu nih cewek
(mimik wajah kesal)
GADIS
Halo mas pinter.. hahaha. jangan lupa belajar ya nanti kita ulangan haha
(tertawa dengan nada meledek)
LELAKI II
Caaelaa.. Siapa tuh? Pagi2 udah di semangatin sama cewek aja..

DISSOLVE TO:
INT. KELAS - AFTERNOON
Suasana kelas saat ujian. Lelaki itu duduk di barisan paling depan, serius dengan lembar soal nya. Sedangkan si gadis duduk dikursi belakang, sesekali ia membuka handphone nya dan melihat jawaban dari internet.
INT. KAMPUS - AFTERNOON
Selesai ujian, lelaki itu membuka kembali catatannya dan ternyata jawaban yang ia tulis berbeda dengan catatannya.
LELAKI
(mimik wajah panik, menghela nafas panjang, pasrah)
Aaaaarrgh!! Kebalik lagi jawaban yang tadi gue tulis..aduhhh
Mendengar lelaki itu sedang meluapkan emosi nya didepan kelas, gadis itu tertawa pelan
GADIS
Mangkanya.. Jangan kebanyakan belajar, lupa deh tuhhh hahaha
LELAKI
( menoleh, dan bergegas meninggalkan tempat itu )
GADIS
Hei..gue belum selesai ngomong!!! Tunggu dulu
LELAKI
Apa lagi? Mau ngeledekin gue lagi? Mau teriak-teriak bilang gue cowok pinter lagi?
GADIS
Ih kok lo sotau banget sih..
Lelaki itu duduk di kursi paling depan dan meletakan tas nya di lantai
LELAKI
Terus?.. Mau ngapain sih? 
GADIS
Gue cuma mau minta maaf.. Gue ga ada maksud buat ngeledekin lo terus, dan gue juga ga bermaksud manggil lo “cowok pinter” yang bersifat ngejek kok.. Lo kan emang pinter, gak kaya gue otak pas-pasan gini
LELAKI
     (terdiam)
Heh ngomong apaa deh lo..toh lo juga selalu dapet nilai lebih dari gue. Gue belajar juga kadang gak sepenuhnya bener kok.
GADIS
Hmm..gini deh,mending kita belajar bareng aja, biar enak gitu daripada kayak ginikan..
Suasana hening, mereka saling berpandangan
GADIS (CONT’D)
Kok diem?? gimanaa?? Mau gak?
LELAKI
Boleh deh.. Ayok kita belajar bareng aja, besok ada quiz juga nih 
DISSOLVE TO:
INT. KELAS - EVENING
Mereka terlihat sedang belajar bersama, lelaki itupun sesekali mengajari si gadis dengan sabar, gadis itu sulit untuk memahami materi,namun si lelaki mencoba mengajarkan gadis dengan perlahan dan sabar. merekapun menjadi sahabat.
FADE OUT.


Written by

SYAHRIMA

Kamis, 24 Oktober 2013

Rasa

Karena cinta menghadirkan rasa
Kicauan burung seakan membuatku menari, walau ku tahu hariini semua telah berbeda. Orang yang selalu menjadi alasan ku untuk tersenyum kini telah menghilang dari warna-warni kehidupanku. Aku layaknya seekor burung yang terpisah diantara ribuan burung lainnya, mencoba bertahan dalam ketidakpahaman dunia yang fana ini. Seakan tak bernyawa, aku memulai hidup ku tanpa kehangatan pelukan nya, senyumannya, dan tanpa suara nya yang selalu membuatku tersenyum saat aku tak menginginkan tersenyum sekalipun. Ternyata rasa adalah suatu hal yang membuatku seolah-oleh menjadi rintik hujan diantara matahari, membuatku seperti setangkai mawar yang mulai layu dan menghitam, menjadikan hatiku hancur hingga berkeping-keping tanpa penjelasan..
Hari pertama ku lalui tanpa semangat yang berarti, langkah kaki kecil ku pun seakan tak mampu lagi untuk berpijak. Langkah demi langkah ku jalani tanpa senyuman, walau mentari mengajak ku untuk menari namun aku tetap dengan paras wajah ku yang tak bertuan, oh Tuhan.. apa ini rasanya kehilangan?. “Ra.. Rara!!” suara itu terdengar jelas ditelinga ku, namun aku acuhkan. Aku benci suara itu. “Rara! Masih mau menghindar dari aku?” suara yang ku benci itu kian mendekat hingga aku merasakan sentuhan lembut tangannya menyentuh ku, aku berusaha untuk tidak melihatnya. Bahkan sekedar menoleh kehadapannya pun aku segan. “Maaf, aku tak bermaksud untuk menghindar. Aku butuh waktu untuk sendiri, mengertilah!” langkah ku semakin cepat meninggalkan dia dan menjauh darinya. sungguh teramat sungguh, aku tak mampu melihatnya dihadapanku begitu sesak dada ini melihatnya. Tanpa ku perdulikan lagi, aku pun membiarkan kaki ku mengajak untuk menjauhi nya walau ku tahu, keputusan yang telah ku ambil ini membuat dia kecewa, tapi.. sudahlah, aku yakin ini yang terbaik.  Hari demi hari semakin tak bergairah, aku mulai merasakan kejenuhan yang teramat mendalam dengan keadaan seperti ini, bagaimana tidak?.. Hari demi hari seakan begitu cepat, tanpa ku lalui lagi bersama orang itu. Walaupun ku tahu aku yang telah memutuskan untuk tak bersama nya lagi, namun kini aku menyadari bahwa aku merindukannya. Aku merindukan hadirnya, senyumnya, tawanya, candanya bahkan tangisan manja nya saat bersama ku dulu.
Malam menjadi lebih dingin semenjak hari itu, cuaca siang bahkan lebih panas dari biasanya, dan pagi semakin sunyi tanpa kicauan burung yang menemani. Ku hirup aroma kopi di cangkir merah jambu ku ini, diantara rintik hujan malam ini aku semakin merindukannya. Tiba-tiba handphone ku bergetar, ku lirik handphone ku dan ku dapati nama itu yang menghiasi layar handphone mungil berawarna merah ini. “Rara, aku merindukanmu.. aku butuh kamu disini, apa kamu juga merasakan apa yang ku rasakan? Bales dong, Ra. Sisihin waktu kamu sebentar buat bales sms aku ini. Aku sayang kamu.” Ingin sekali aku membalasnya, namun apa daya tangan tak sampai.. aku masih membisu membaca nya, “Aku juga merindukanmu, aku mencintaimu lebih dari yang kamu tau, Dam...” aku hanya mampu membalas pesan singkat nya dalam hati, berharap dia mampu mendengar apa yang ku ucapkan tadi. Tekad ku masih kuat, aku akan terus menjaga jarak dengan orang ini mungkin perlahan aku akan pergi dari kehidupannya. Puluhan pesan singkat datang dari nya tanpa satu balasan pun yang aku berikan, entahlah.. mungkin dia lebih kerasa dari batu karang hingga apapun yang ku lakukan padanya, dia tetap tak menghiraukannya dan tetap mencoba mendekatiku. Aku yakin dia masih menjadi salah satu orang yang dapat ku perjuangkan, tapi di balik itu semua aku masih menyimpan banyak rasa kecewa yang teramat mendalam padanya, aku ingin menghapusnya namun tetap tak bisa. Semua usaha yang dia tunjukan padaku tetap tak akan merubah keputusanku, aku menjahui nya.

“Apapun itu, setiap rasa yang menyakitkan, tak akan mampu membuat rasa yang menyenangkan seperti dulu..”

Jumat, 27 September 2013

Review Novel "My Beautiful Sunrise"

Judul           : My Beautiful Sunrise
Penulis        :Kyria
Genre         : Adult romance
Penyunting  : Laurensia Nita
Perancang sampul : Citra Yoona
Pemeriksa aksara : Septi Ws. & Pritameani
Penata Aksara : BASBAK_Binagkit
Penerbit       : Bentang Pustaka, PustakaPopuler
Tebal           : 328 halaman + iv ; 20,5 cm
ISBN            : 978-602-7888-61-6
Harga          : Rp 54.000,00

Sebuah novel karya Kyria-Ty Sakumoto yang berhasil membuat para penikmat novel merasa berada didalam alur cerita My Beautiful Sunrise adalah lanjutan dari novel karya Kyria yaitu My Perfect Sunset. Setelah sukses dengan My Perfect Sunset, kini Kyria sukses kembali dengan alur yang sangat bahkan lebih menarik di dalam novel My Beautiful Sunrise. Sebuah cerita bertemakan tentang cinta yang dibalut dengan konflik yang sangat menarik, juga tidak membuat para pembaca merasa penat saat membaca novel ini.

"Aku mungkin tak mengenalnya, tetapi akan terus mengingatnya.."
Tiba-tiba tubuhku terasa lemas. Jantungku sudah bukan lagi berdebar, melainkan berderap tidak menentu. Mengenangmu adalah memanggil kembali ingatanku akan dosa dan pengkhianatan yang pernah kuperbuat. Bahkan, nyerinya terasa sangat nyata.
Satria.. kuhela napas berat. Setelah sibuk menghindarimu, akhirrnya kita dipertemukan kembali. Bahagiakah aku? Entahlah.. Aku justru tidak tahu harus bersikap bagaimana kepadamu. Tidak mudah ternyata menghadapi seseorang yang dulu pernah mengisi hati. Apalagi, seseorang itu juga pernah tersakiti.
Kukenang tegarmu saat perpisahan kita dulu. Kuharap akan kutemukan kembali hangat senyummu. Namun, kehadiranku kembali justru kau sambut dengan tatapan dingin yang merobek hatiku. Kau yang kini seorang bintang olahraga dengan banyak penggemar melenggang dengan gagah tanpa memedulikanku. Samar-samar; justru kali ini akulah yang terluka. Inikah karma? Atau aku yang terlalu banyak meminta?
Empat tahun setelah meninggalnya Kevin, Indah masih berselimut duka mengenang kepergian mantan kekasihnya yang hampir menjadi teman sepanjang hidupnya itu. Setelah sekian lamanya, Indah masih dikepung dengan rasa bersalah yang teramat dalam karena telah mengkhianati hati Kevin. Hingga Indah memilih untuk tetap sendiri dan fokus dengan dunia fotografi nya. Orangtua Indah telah berusaha memperkenalkan banyak lelaki kepada anaknya itu agar dapat melupakan kenangan nya bersama Kevin. Dari sekian banyak lelaki yang dikenalkan orangtua nya pada Indah, Indah masih tetap memilih menjalankan hari-hari nya dengan kesendirian yang menurut dia adalah hal yang menyenangkan.
Esok hari adalah hari dimana Indah akan mengulang hari bersejarah dalam hidupnya, genap 28 tahun ia hidup di dunia ini. Indah merenggangkan seluruh anggota badannya, di lihatnya cincin yang masih dikenakan di jari manisnya.. Rasa sakit itu kian mendalam ketika semua kenangan Kevin masuk kedalam alam bawah sadar Indah. Indah sangat teramat merindukan Kevin..
Orangtua Indah sangat khawatir dengan kesendirian Indah yang sudah cukup lama, hingga akhirnya orangtua Indah memperkenalkan Daniel pada Indah. Daniel pria yang baik. Dia berusia 29 tahun dan merupakan seorang manajer bagian kreatif di sebuah perusahaan periklanan ternama. Perawakan nya tegap dan wajahnya karismatik dengan rambut yang terkadang tampak mengilap layaknya seorang eksekutif. Namun Indah masih enggan untuk membangun hubungan percintaan. Dia masih menutup hatinya dalam-dalam dari siapapun.
Kini Indah telah bekerja menjadi seorang fotografer di salah satu redaksi majalah ternama yaitu Womanhood. Di tempat kerjanya ia juga banyak didekati oleh rekan kerjanya, salah satunya adalah Adrian. Adrian adalah rekan kerja Indah yang mendekati Indah, namun lagi-lagi Indah tetap meolak dan hanya menganggap Adrian sebagai rekan kerja nya saja, tidak lebih..
Di tempat lain, Satria kini telah menjadi petinju dunia yang sangat mengangumkan. Ia telah menjuarai banyak pertandingan tinju di luar negeri. Hingga akhirnya karena ada urusan pekerjaan, Satria kembali ke Indonesia untuk pertandingan memperebutkan gelar juara dunia kelas Bantam Super versi WBA.
Hari ini adalah jadwal Satria untuk wawancara dengan salah satu majalah ternama tentang prestasi-prestasi yang sudah diraihnya. Tidak disangka ternyata Satria malah bertemu dengan Indah. Mereka dingin, menganggap satu sama lain tak saling kenal, mereka hanya bertatapan bisu namun dalam hati mereka menggebu-gebu. Bagaimana tidak, Satria sangat merindukan gadis yang dicintainya itu, walaupun Indah telah melukai hati Satria, tetapi Satria tidak dapat memungkiri bila hati kecilnya masih mencintai Indah. Begitupun sebaliknya, Indah kaku tak berkedip saat mata nya bertemu dengan mata khas Satria yang telah menenangkan hatinya. Dalam batin Indah menyebut nama Satria berkali-kali.. Mereka saling merindukan satu sama lain.
Seiring berjalannya waktu, Satria dan Indah masih diantara kebisuan mereka satu sama lain. Namun mereka sebenanrnya saling merindukan. Hingga akhirnya mereka dapat berbicara kembali disalah satu kesempatan saat Indah ditugaskan ulang mengambil gambar Satria, karena pada wawancara terdahulu hasil gambar Indah di anggap tidak menjual oleh pemimpin redaksi.
Hari silih berganti, adik Satria yang bernama Setya datang ke Jakarta dan menginap di apartmen Satria. Apartmen yang bersebalahan dengan Indah.. Setya adalah adik Satria dari ibu tiri nya yang di nikahi oleh ayah nya. awal mula kedatangan Setya disambut hangat dengan Satria. Bahkan Setya juga mengenal Indah, mereka bertetangga dengan akrab. Setya sering berkunjung ke apartmen Indah bila Satria pergi. Setya juga banyak bercerita tentang Satria kepada Indah, tentang hati Satria yang terluka oleh perlakuan Indah di masa lalu.
Siapa yang menduga, ternyata kebaikan Setya berujung dengan dendam yang sangat besar kepada Satria. Setya memfitnah Satria di depan Indah. Mulai dengan tuduhan Satria menggunakan narkoba, hingga tuduhan bila Satria kembali dengan para anak jalanan liar yang dulu sempat menjadi teman nya. pada suatu ketika Indah hampir dicelakakan Setya. Dengan memanipulasi pertemuan Satria dengan Indah. Namun Tuhan masih melindungi Indah, hingga akhirnya Indah terselamatkan.
Setelah kebohongan Setya terungkap. Satria dan Setya menjadi saudara yang rukun. Setay menceritakan tentang ketidaksukaannya kepada Satria, karena ayah nya terus membangga-banggakan Satria di depan Setya.
Satria membuat sayembara di salah satu Kedai Es Buah OBJ. Hingga banyak “Indah” yang datang karena iklan yang di buat oleh Satria. Awalnya Indah sempat berpikiran untuk tidak datang ke Kedai Es Buah OBJ. Namun takdir berkata lain, saat indah mendatangi makan Kevin. Ternyata ada Karina dan anak kecil yang bernama Kevin, Karina menjelaskan bagaimana ia dan Kevin hingga sekarang lahir lah Kevin Junior.. anak Karina. Lalu Indah membutuskan menyusul Satria di Kedai Es Buah OBJ.
Satria mengajak Indah ke bukit tempat mereka mengayuh sepeda dulu, mereka memutuskan untuk mengulang mengayuh sepeda tanpa jatuh di bukit curam tersebut. Hingga akhirnya, mereka sampai di puncak bukit dan melihat sunset. Kini mereka telah menemukan Sunset dan Sunrise nya secara bersamaan.
Kini Satria dan Indah makin dekat, bahkan mereka memutuskan untuk melanjutkan kisah kasih mereka, walau awalnya ayah Indah tidak setuju dengan Satria karena Satria hanya seorang atlet. Namun akhirnya hati ayah Indah luluh saat melihat Satria memenangkan pertandingan memperebutkan gelar juara dunia kelas Bantam Super versi WBA. Dan Satria melamar Indah saat itu juga.
Indah dan Satria direstui untuk menikah. Banyak rencana aneh Satria dipernikahan tersebut. Mulai dari pengulangan ijab kabul, hingga mereka menaiki rakit dan berakhir dengan Indah dan Satria yang meluncur dengan menggunakan flying fox.
Indah dan Satria menjadi pasangan yang bahagia, mereka berdua telat menemukan Sunset dan Sunrise nya dengan sempurna. “Sayang, kita akan melihat lebih banyak sunset nanti. Mungkin sunset yang kita lihat tidak selalu cantik, atau sempurna, atau mungkin malah teramat memesona. Tapi, tidak perlu khawatir karena akan selalu ada sunrise yang indah untuk kita sambut esok harinya, dan juga sunset yang akan kita tatap bersama hingga di usia senja kita.” Janji Satria..

Penggambaran tokoh dan watak dari setiap tokoh yang dituliskan juga dijelaskan oleh Kyria sangat tidak dapat ditebak, hingga membuat pembaca menjadi lebih penasaran untuk membacanya. Sebuah novel yang menjadi best seller di semua toko buku ini sukses membuat para pembaca kembali menyukai My Beautiful Sunrise setelah My Perfect Sunset telah menjadi best seller di banyak toko buku.

Aku mungkin tak mengenalnya, tetapi akan terus mengingatnya..

Sabtu, 20 Juli 2013

Review Novel "My Perfect Sunset"

Review Novel "My Perfect Sunset" 

Judul           : My Perfect Sunset
Penulis        :Kyria
Genre         : Adult romance
Penyunting  : Laurensia Nita
Perancang sampul : Citra Yoona
Pemeriksa aksara : Septi Ws. & Pritameani
Penata Aksara : BASBAK_Binagkit
Penerbit       : Bentang Pustaka, PustakaPopuler
Cetakan       : I (Februari2013), II (Maret 2013)
Tebal           : 370 halaman + vi ; 20,5 cm
ISBN            : 978-602-7888-04-3
Harga          : Rp 58.000,00

Sebuah novel karya Kyria-Ty Sakumoto yang berhasil membuat para penikmat novel merasa berada didalam alur cerita My Perfect Sunset. Sebuah cerita bertemakan tentang cinta yang dibalut dengan konflik yang sangat menarik, juga tidak membuat para pembaca merasa penat saat membaca novel ini.
“Bertemu denganmu pasti bukanlah sebuah kebetulan, melainkan rencana Tuhan yang paling mengesankan”
Berawal dari pertemuan seorang wanita dengan seorang lelaki yang tidak pernah direncanakan sebelumnya. Indah, seorang gadis cantik yang secara kebetulan bertemu dengan seorang petinju yang bernama Satria. Lelaki yang sudah membuat kehidupan Indah menjadi berubah. Lelaki yang dikenalnya pertama kali dengan kesan tidak biasa ini tiba-tiba masuk kedalam kehidupan Indah dan membuat hidupnya menjadi sedikit rumit dengan berbagai konflik percintaannya. Indah yang mempunyai kekasih bernama Kevin seketika mengalami banyak pertengkarang yang mengakibatkan jalinan cinta yang dirajutnya setelah sekian lama menjadi putus begitu saja, lalu perubahan tempat pekerjaan Indah seiring berjalannya waktu karena ketidak senangannya Indah kepada bos nya yang berakhir pada keputusan Indah yang bekerja di sebuah kantor tempat Kevin bekerja, namun itu tidak berlangsung lama dan Indah memutuskan untuk berhenti dari pekerjaannya itu. Disisi lain keberadaan Satria membawa cahaya baru didalam kehidupan Indah, ia datang sebagai sosok yang awalnya sangat aneh namun lama kelamaan menjelma sebagai penyemangat Indah dan menjadi alasan Indah untuk tersenyum kembali setelah banyaknya masalah dikehidupan Indah.
Kisah cinta Indah yang dimulai bersama Kevin sejak lama harus berakhir ditengah jalan, walaupun awalnya Kevin mengisi hati Indah yang kosong dengan keromantisannya, namun seiring berjalannya waktu Kevin berubah menjadi seseorang yang sangat overprotective yang membuat Indah lelah, lalu Kevin memutuskan untuk berselingkuh dengan seorang gadis yang bekerja di kantor nya yaitu Karina. Semenjak itulah Indah memutuskan hubungan nya dengan Kevin, walaupun Indah dan Kevin akan segera melanjutkan hubungannya kejenjang yang lebih serius, namun menjadi berakhir tanpa cerita apapun.
Sementara itu, saat hati Indah sedang hancur. Datanglah sosok Satria yang mengubah harinya menjadi sebuah pelangi yang datang setelah hujan. Satria datang dengan segudang kemisteriusan dan hal-hal yang tidak pernah diduga sebelumnya. Satria hadir tanpa rencana apapun dan menjadi bagian dari cerita kehidupan dan kehidupan cinta Indah juga membuat Indah merasa hidup kembali.
Banyak kisah yang dituliskan oleh Kyria di novel ke dua nya ini. Hingga membuat pembaca larut dalam setiap alurnya, juga banyak pesan yang disiratkan oleh Kyria di setiap kalimat novel nya ini. Novel My Perfect Sunset berhasil mengambil hati para pembaca yang membaca novel ini.
Singkat cerita kehidupan Indah menjadi bimbang, disaat ia diharuskan untuk tetap bersama Kevin tunangannya yang sangat overprotective atau mengejar cinta nya bersama Satria, seorang lelaki yang baru dikenal nya namun sangat memberikan kesan tersendiri dalam hati Indah, yang saat itu akan meninggalkannya keluar negeri untuk tugas nya bertinju. Lalu dengan keadaan Kevin yang tetap berselingkuh dengan Karina apakah Indah masih mau bertahan bersama Kevin? atau berpaling memilih Satria?
Penggambaran tokoh dan watak dari setiap tokoh yang dituliskan juga dijelaskan oleh Kyria sangat tidak dapat ditebak, hingga membuat pembaca menjadi lebih penasaran untuk membacanya. Sebuah novel yang menjadi best seller di semua toko buku ini sukses membuat para pembaca tidak sabar menunggu novel lanjutan My Pefect Sunset ini rilis kembali, yaitu My Beautiful Sunrise.
Pemilihan pengandaian kata disetiap kalimat didalam novel ini sangat dominan dibuat oleh Kyria untuk para pembaca yang mayoritas adalah remaja, bahwa “Untuk meraih sunset yang sempurna, kita harus memilih dan memutuskan”

Berbeda.

Awal bulan yang begitu aneh untuk Raya, seorang gadis teledor dengan segala keulahannya. Semua berawal dari awal Mei kemarin, saat semua siswa lalu lalang dengan rutinitas nya disekolah dan dengan kesibukan mereka masing-masing dengan pelajarannya, tetapi tidak untuk Raya. Gadis ini tetap santai melangkahkan kaki nya ke seluruh sudut ruangan disekolahnya. Dengan antusias nya ia mengawali hari demi hari disekolah yang menurut ia lebih menyenangkan dari keadaan dirumahnya. Ya terang saja, keadaan dirumah nya tidak begitu menyenangkan seperti keadaan diluar rumahnya, terlebih disekolah. Raya sering dikenal sebagai gadis periang dan selalu menebarkan senyumannya kepada siapapun yang bertemu dengannya, tidak heran bila ia di senangi oleh teman-temannya. “Ray! Gw pinjem buku catetan matematika lo yang kemarin dong..”  terdengar suara Sheka yang berteriak dari ujung koridor tepat saat Raya sedang berjalan-jalan kecil dengan tumpukan buku yang digenggam ditangan kanannya, “Eh Ka.. aduh gw enggak bawa buku nya nih, besok aja deh gw kasih ke lo ya bukunya hehe”. Jawab Raya singkat. Percakapan itupun berakhir begitu saja dikarenakan Raya yang terburu-buru berjalan menuju kelasnya.
Raya memang selalu melakukan hal yang sama setiap hari disekolah, mulai dari berjalan-jalan kecil mengelilingi koridor sekolah, hingga berjalan ditengah lapangan hingga membuat beberapa kakak kelas memperhatikannya dengan tatapan sinis. Kenapa sih kakak kelas itu selalu ngeliatin gw dengan pandangan yang seolah-olah mau makan gw hidup-hidup? Salah apa gw.. Pikir Raya saat sekilas melihat tatapan mata Kak Marko. Ya begitulah Marko, lelaki angkuh ini memang selalu tidak menyukai bila ada junior nya yang berjalan ditengah lapangan dengan mimik muka seakan tidak mempunyai salah apapun. Entah apa alasan Marko tidak menyukai junior nya yang melewati tengah lapangan itu, mungkin bagi Marko seorang junior harus bisa menghargai para senior dan tentunya tidak lancang melewati tengah lapangan yang notabene adalah kawasan para senior untuk mengumpul atau sekedar melakukan olahraga kecil disetiap waktu istirahat atau sepulang sekolah.
Langkah demi langkah dilewati oleh Raya, setapak demi setapak jalanan lapangan itu dilewati oleh Raya. Pagi ini ia memang sangat berbeda, senyuman nya sangat terlihat bahagia, lesung pipit di pipi nya menjadi lebih ceria dari sebelumnya. Seakan tidak memperdulikan tatapan para senior pada dirinya, ia tetap berjalan hingga akhirnya jalannya sedikit berubah menjadi berlari-lari kecil ditengah lapangan. Tanpa sadar ia menabrak salah satu senior nya, Buuuk.. “Woy kalau jalan tuh jangan pake kaki aja, mata juga digunain dong!”, Kata si senior dengan sinisnya. Aduh sial kenapa juga gw harus tabrakan sama cowok gak jelas ini, Ya Tuhan... Raya mengenali suara itu, benar saja.. Marko yang berdiri tepat dihadapan Raya langsung melontarkan argumen-argumen pedas nya pagi itu “Tolong ya adik kelas yang super duper menebar pesona pagi ini ditengah lapangan, kalau jalan tuh mata nya jangan ditinggal. Pernah diajarin cara berjalan yang baik dan benar kan?” “Maaf kak, saya salah tadi jalan terlalu terburu-buru jadi enggak sadar kalau udah nabrak kakak” Ujar Raya dengan menundukan kepalanya seolah takut dengan kakak senior nya ini.
Pagi ini sepertinya terlalu berbeda bagi Raya. Mulai dari berangkat sekolah ia diantar oleh Ayah nya yang biasanya selalu sibuk dengan segala pekerjaannya, lalu dengan keadaan meja makan pagi ini yang sudah tertata rapih dengan menu sarapan yang sengaja di buat oleh Ibu nya yang selama ini selalu berangkat pagi sekali walau hanya sekedar menghadiri meeting dikantornya, lalu... Sheka, teman kelasnya yang selama ini selalu menyindirnya ini itu didepan guru matematika tiba-tiba memanggilnya dan berniat meminjam buku catatan matematika Raya, setelah itu.. Marko.. Huaaa ada apa pagi ini? Aneh. Semuanya aneh.. mimpi apa gw semalem yampun..
Mei, bulan yang sebelumnya selalu dianggap Raya sama saja dengan bulan-bulan yang lain, namun entah mengapa Mei tahun ini mungkin terasa berbeda, semenjak lelaki itu hadir dikehidupannya, Arla. Entah dari mana datang nya makhluk ajaib ini dikehidupan Raya, semua mungkin terasa biasa saja sebelum akhirnya Raya mengenal Arla dari salah satu teman nya saat acara sekolah minggu lalu. Hari ini tambah lagi keanehan yang ditemui Raya, Arla dengan mimik muka cemas memperhatikan Raya yang semakin mendekati ruang kelasnya. “Ray, lo enggak kenapa-kenapa kan? Diapain lo sama si Marko?” . “Eh, Ar.. enggak gw gak diapa-apain kok, gw nya aja yang salah tadi nabrak dia yang segede papan tulis.. hehe, loh.. kok lo bisa tau? Pasti lo ngeliatin gw ya dari tadi? Hayo ngaku...” . Perbincangan singkat itu mulai berubah menjadi ajang saling ledek satu sama lain,
Entahlah.. semenjak mengenal Raya minggu lalu Arla menjadi merasa mengenal Raya lebih lama dari pertemuan pertamanya. Hari ke hari Arla selalu memperhatikan setiap tingkah laku Raya.. “Nih cewek yang waktu itu mau gw kenalin ke lo, Ar” ucap Rangga disela-sela acara sekolah malam itu “Hai.. Gw Arla, lo Raya anak IPA 1 kan?”.. “Wah.. ternyata lo tau gw kelas berapa.. hehe iya gw Raya, salam kenal deh ya”.. seperti itulah pertemuan Raya dan Arla untuk pertama kalinya, di acara sekolah minggu lalu. Raya yang mengenakan dress warna biru terlihat lebih cantik dengan kepangan yang menghiasi rambut hitam panjangnya.
Singkat, padat, dan berkesan.. itulah kesan pertama saat mengenal Raya, semakin membuat Arla merasakan hal yang tak biasa saat didekat Raya. Mungkin sama hal nya dengan Raya. Semenjak masa orientasi siswa awal pelajaran tahun lalu Raya memang sudah sering memperhatikan Arla, Arla adalah salah satu teman nya saat masa orientasi siswa tahun lalu. Tahun berganti tahun ternyata Arla dan Raya tidak ditakdirkan untuk mengenal lebih dekat. Hingga akhirnya saat acara minggu lalu mereka baru dipertemukan dengan keadaan yang tidak bisa mereka lupakan. Sejak malam itu kedekatan mereka berdua makin akrab, hanya sekedar menanyakan kabar Raya lewat pesan singkat bahkan Arla hanyak ingin sekedar mendengar suara Raya di ujung telepon setiap malam selalu dilakukan nya. Dunia Raya seakan penuh warna saat Arla datang di kehidupannya dengan membawa secerca harapan.mungkin hanya detak jam yang menjadi saksi Raya dan Arla setiap malam. Hidup mereka seakan berubah menjadi pelangi.
Semuanya beda, gw enggak pernah ngerasain hal ini sebelumnya.. saat dimana gw takut kehilangan seseorang yang jelas-jelas bukan milik gw. Takut kehilangan senyuman seseorang yang jelas-jelas enggak pernah gw kenal sebelumnya. Apa ini yang namanya jatuh cinta? Semenjak kenal sama dia gw ngerasa hidup gw gak abu-abu lagi, gw ngerasa hidup gw penuh warna. Lebih dari pelangi sekalipun.
“Rayaa.. kemana aja sih lo dateng telat mulu! Pelajaran pertama matematika, hih lo mau dihukum beresin koridor siswa IPS lagi?..” tegur Arla saat melihat Raya berjalan memasuki kelasnya dengan memengang kepalanya dengan wajah pucat pasi. “Iyee.. apa sih, Ar.. jangn bawel deh! Gw itu telat bangun mangkanya baru dateng jam segini”.. “Lo sakit, Ray? Pucet banget muka lo kayak kambing belum dibedakin?”.... Raya tidak membalas ledekan Arla pagi itu, ia merasakan tubuhnya serasa lemah dan mata nya serasa berputar-putar. Melihat itu, Arla mendadak khawatir dengan Raya hingga akhirnya secara diam-diam ia mengikuti Raya kemanapun Raya pergi.
Bruuuk.. “Rayaaa!!!!”. Arla berlari dari ruang guru menuju toilet wanita di bawah tangga, ia mendapati Raya sedang tergeletak tak berdaya dengan keadaan tubuh yang menggigil namun demam tinggi. Segera Arla membawa Raya ke ruang UKS dan Raya beristirahat dengan ditemani oleh Arla. “Ar.. lo ngapain disini? Kok gw ada di UKS?” Kata Raya sambil memegangi kepalanya. “Akhirnya lo sadar juga.. lo tadi tuh pingsan di depan toilet, udah sarapan belum sih? Lo lagi sakit?”. Raya tidak menjawab pertanyaan Arla satupun, yang ia tahu kini ia merasa tubuhnya diantara es yang sangat dingin, menggigil.
Keesokan harinya, Raya memutuskan untuk memeriksakan kesehatannya kerumah sakit. “Hai Raya, sudah lama tidak bertemu ternyata kamu sudah bersar ya sekarang”.. ujar Dokter Bima, Dokter Bima adalah salah satu Dokter yang menangani keluarga Raya yang sedang sakit. “Ada apa, Ray? Tumben kamu kesini..” Lanjut Dokter Bima. “Hehe iya dong Raya kan udah remaja sekarang, bukan anak kecil lagi.. ini, Dok. Akhir-akhir ini Raya sering kecapekan, pusing tapi hanya dibagian kiri dan sering pingsan mendadak”.. “Wah, mungkin kamu kecapekan? Ayo kita periksa dulu”. Dokter Bima mengeluarkan stetoskop dan alat tensi darah dari tas nya. ia memeriksa Raya dengan teliti dan Raya mengikuti semua penjelasan dari Dokter Bima. Tidak lama setelah itu, pemeriksaan Raya pun selesai, Dokter Bima mengambil kertas hasil pemeriksaan. “Hasilnya baik, tidak ada yang perlu dikhawatirkan, mungkin kamu hanya kecapekan. Ini saya beri vitamin ya, namun hasil cek darah kamu baru bisa diambil mungkin 3 hari lagi..” “Oke Pak Dokter, semoga aja enggak ada apa-apa ya, kasih tau Raya kalau hasilnya udah bisa diambil ya.”
Sudah dua hari ini Raya tidak masuk sekolah. “Raya sakit, kemarin supir nya titipin surat izin ke gw nih” Ujar Sheka saat Arla menanyakan kabar Raya kepada Sheka. Hingga akhirnya sepulang sekolah Arla memutuskan untuk menjenguk Raya di rumahnya, benar saja.. Raya terlihat pucat dan sangat lemas berbaring ditempat tidur nya. melihat kedatangan Arla, Raya langsung memperlihatkan wajah yang ceria. “Aaaarr... akhirnya lo kangen gw juga, hahaha dateng juga kan lo jenguk gw.”.. “Aduh yampun pede banget lo, siapa juga yang kangen.. gw cuma heran aja kambing enggak dibedakin kayak lo dua hari ini kenapa gak masuk? Sakit lo belum sembuh?”. Raya langsung memukul Arla dengan boneka sapi nya. “Duh.. sakit tau!!”.. “Yeeh siapa suruh lo ngeledekin gw kayak gitu? Cantik kayak gini masa disamain sama kambing yang enggak dibedakin? Jahat!”. “Jangan manyun gitu dong, kan gw Cuma nanya..” kata Arla sambil mengelus-elus rambut panjang Raya. “Iya nih, gw masih gak enak badan.. lemes banget”..
Canda tawa antara mereka sangat lepas, hingga akhirnya Reyka kakak Raya memanggil Raya, “Ray.. ada telepon dari Dokter Bima nih, katanya penting”. Raya langsung sigap berlari menuruni anak tangga dan menerima telepon dari Dokter Bima “Raya kamu bisa kerumah sakit sekarang? Ini sangat penting.” Saat Dokter Bima berbicara seperti itu, perasaan Raya mendadak panik dan takut.. “Baik, Dok. Raya segera kerumah sakit”. Raya berlari menuju kamar nya, diambilnya tas biru awan yang digantung dibelakang pintu. “Lo mau kemana? Buru-buru banget?” Tanya Arla heran. “Jangan banyak tanya deh lo. Mending lo anterin gw sekarang kerumah sakit” Kata Raya dengan panik. Arla langsung menuruti kata-kata Raya dan mengantar nya kerumah sakit dengan menggunakan motor nya..
“Gimana hasil nya, Dok? Raya sehat-sehat aja kan?” Tanya Raya dengan mimik wajah yakin dan menatap Dokter Bima dengan pandangan yang tak seperti biasanya. “Saya juga tidak percaya dengan hasil test ini, sudah 3 kali diulang namun hasilnya tetap sama, kamu positive mengidap radang selaput otak stadium lanjut. Radang ini menyebar sangat cepat, perkembangannya melesat tinggi setiap 3 hari sekali. Maaf Raya, kamu harus melakukan perawatan lebih lanjut.”..
Demi dunia dan segala isinya, ini semua bagai petir ditengah hujan badai yang menggelegar diantara telingaku. Aku merasalumpuh seketika, bagaimana mungkin aku yang selama ini terlihat sangat sehat ternyata mengidap radang selaput otak stadium lanjut? Bagaimana bisa aku menjadi seorang gadis penderita penyakit seserius ini? Bagaimana bisa aku menjadi seorang gadis yang divonis tidak akan lama lagi untuk bertahan hidup?
Arla yang sejak tadi menemani Raya didalam ruangan Dokter Bima sekejap menjadi kaku, ia merasakan sambaran arus listrik yang kuat menyambar susunan saraf otaknya. Arla tidak percaya dengan hasil test tersebut, ia bersihkeras menayakan penyakit itu pada Dokter Bima, “Dokter pasti salah! Enggak mungkin Raya sakit kayak gini! Raya sehat!”.. isak tangis memenuhi ruangan putih tersebut, Arla memeluk Raya dengan kuat dan Raya semakin larut dalam tangisannya. Ia merasa hidupnya hancur, sebuah penyakit gini hinggap didalam tubuh nya dan tidak lama akan menggerogoti semua sistem dalam tubuhnya..
Tuhan.. bila ini kehendakmu, mengapa harus gadis ini yang menderita penyakit seserius ini? Mengapa bukan aku saja? Tuhan.. aku mencintainya,jangan biarkan tubuh lemah nya lama-lama habis dengan penyakit aneh itu. Sembuhkan Raya...
Hari ke hari kondisi tubuh Raya sangat memperihatinkan, Raya sudah tidak diperbolehkan sekolah mengingat kondisi nya yang tak sekuat dulu lagi, Arla masih setia menemani Raya setiap hari dan Raya pun tidak merasa pesimis dengan penyakitnya. Mereka masih seperti dulu, masih sama dan tak pernah berubah walaupun mereka masih belum mengutarakan perasaan nya masing-masing, namun mereka mengetahui bahwa mereka saling mencintai. “Ray, mungkin gw terlalu lama ngomong ini ke lo, tapi maaf gw baru bisa berani ngomong ini ke lo sekarang” Tutur Arla disela-sela canda tawa nya bersama Raya. “Halaah sok-sok serius deh lo, ngomong apasih emangnya?”.. “Kita kenal udah lama, Ray. Gw gak tau rasa ini ada sejak kapan. Tapi gw sayang lo, Ray! Gw mau jadi orang yang bisa jagain lo sampe kapanpun”...
Semenjak hari itu, Raya semakin kuat melawan penyakitnya. Karena Arla.. lelaki yang menjadi motivasi nya untuk bertahan hidup, menjadi alasan nya untuk tetap bernafas dan membuka matanya. Empat bulan terakhir dilalui Raya dengan ribuan senyum dan bahagia. Begitupun dengan Arla, ia menjaga Raya dengan sepenuh hati dan berharap gadis yang dicintainya ini dapat bertahan hidup hingga seribu tahun lagi. Namun takdir berkata lain.. akhir tahun lalu Raya menghembuskan nafas terakhirnya, ternyata penyakit ganas itu tetap menjadi pemenang. Raya menghabiskan detik akhir hidupnya tetap bersama Arla dan keluarga nya. awalnya Arla dan keluarga tidak dapat menerima kepergian Raya, namun mereka tetap berusaha tegar dan mengikhlaskan kepergian Raya.
Arla..
Hari ini tugasku sudah selesai..
Aku harus pergi, bukan pergi meninggalkanmu..
Namun hanya sekedar pergi dari nyata nya kehidupanmu..
Hingga akhirnya, mungkin nanti kita akan bersama kembali..
Ditempat yang baru, bahkan dikehidupan yang baru..
Aku masih bisa merasakan indahnya senyummu, candamu, bahkan tawamu..
Terimakasih sudah menjadi alasan ku untuk tetap bertahan hidup..

Dariku yang mencintaimu, Raya
Syahrima. Diberdayakan oleh Blogger.
 

My Online Diary Template by Ipietoon Blogger Template | Gift Idea