Minggu, 25 September 2016

JUROL TUGAS (2)

Diposting oleh Unknown di 08.07 0 komentar
Sudah hampir 20 tahun Dia merasakan berbagai pengalaman menarik di hidupnya, dari sekian banyak cerita yang Dia rasakan sepertinya cerita pada masa kecil menjadi hal yang sulit dilupakan. Semenjak kecil Dia berada diantara keluarga yang hangat, menjadi anak perempuan terakhir membuat Dia sangat disayangi oleh keluarga nya. Syahrima namanya, diantara kedua Kakak nya yang memiliki selisih usia 13 tahun membuat Dia terkesan manja dibandingkan Kakak nya yang lain. Di rumah berwarna cerah ini Dia dibesarkan, setelah 2 bulan kelahirannya Dia dan keluarga nya memutuskan untuk pindah kerumah ini dan sampai sekarang bertempat tinggal disini. Rumah ini adalah tempat cerita bagi Dia, masa kecil nya banyak dihabiskan dirumah, terlebih sebelum Dia memulai sekolah.

IMG_20160924_141327_HDR.jpgSering kali Dia menjadi sesuatu yang membuat Ayah, Ibu dan Kakak nya menjadi tertawa dirumah, saat kecil Dia lebih dekat dengan Kakak kedua nya yang bernama Rini, hari-hari nya dihabiskan bersama si Kakak, karena pada saat itu Ayah dan Ibu nya bekerja, berangkat sebelum Dia terbangun, dan kadang pulang kerumah saat Dia sudah tertidur, begitulah setiap hari. Namun, di akhir pekan selalu dihabiskan bersama Ayah dan Ibu nya yang selalu ada dirumah. Sekedar berkumpul bersama membuat Dia dimasa kecil nya merasa senang berada ditengah keluarga kecil nya, memang terkadang Kakak nya merasa gemas dengan kelakuan yang dibuatnya, jika sedang akhir pekan Dia lebih memilih untuk menonton kartun yang disukai, hingga Ayah nya tidak bisa menonton berita dan membuat Ayah nya mengalah, yang akhirnya Ayah, Ibu dan kedua Kakak nya menemani Dia menonton kartun kesukaannya.

IMG_20160924_145311_HDR.jpgFoto itu diabadikan oleh Ibu nya, ketika sedang menonton kartun bersama. Masa kecil menurutnya sangat berkesan saat itu, walau belum bisa berbicara Dia sudah banyak melakukan kegiatan secara mandiri. Tidak suka memakai rok dan dress seperti anak perempuan lainnya, Dia lebih senang menggunakan pakaian celana dan baju pendek, Ibu pernah berkata diantara pakaian yang dimiliki nya, ada pakaian yang selalu ingin dipakai setiap hari, pakaian bergaris dan celana pendek menjadi andalannya semasa kecil. Cerita lain dari Ayah, jika pakaian bergaris itu sedang tidak bisa digunakan, Dia menangis dan mencari celana pendek bergaris untuk mengantikan nya. Setelah didapatkan dan bisa digunakan Dia berhenti menangis dan mulai merambat berlatih berjalan, saat itu Dia masih belum lancar untuk berjalan, merambat dari satu kursi ke satu kursi lainnya.

IMG_20160924_145813_HDR.jpgDia punya salah satu benda yang harus dibawa setiap berpergian kemanapun dan kapanpun, jika benda ini tertinggal, Dia bisa menangis sepanjang hari. Boneka winne the pooh berukuran 30cm selalu menemani masa kecilnya, yang harus ada dan dipegang sampai Dia tertelelap tidur. Boneka ini sudah ada semenjak Dia seminggu setelah dilahirkan, hadiah dari Ayah ketika pulang ke Indonesia setelah berlayar di kapal pesiar semasa kerja dulu. Pernah di suatu ketika, saat Dia sedang diperjalanan menuju rumah nenek nya, sepanjang jalan di kereta Dia memegang boneka winnie the pooh ini dan memuat seolah-olah hidung winnie the pooh ini adalah botol susunya, dengan seikat buah kelengkeng yang ada di tangan sebelahnya, sepanjang jalan tangan kanan nya memegang buah kelengkeng dan kanan kiri nya memegang boneka winne the pooh. Dia tidak rewel jika benda wajib itu ada ditangan nya. Setiap berpergian pasti menjadi keharusan untuk boneka itu ada, dan sampai sekarang boneka itu masih disimpan walaupun sudah tidak dibawa jika berpergian.

IMG_20160924_174443_HDR.jpgBagi Dia, ulang tahun adalah salah satu moment yang berarti untuk hidupnya, namun menang tidak rutin setiap tahun dirayakan dengan sebuah pesta ulang tahun, terkecuali ketika Dia berusia 2 tahun. Tahun itu menjadi awal Dia merasakan sebuah perayaan di hari kelahirannya, banyak teman-teman yang datang membawa hadiah di hari ulang tahun nya itu, walaupun saat itu Dia masih sangat kecil dan belum banyak mengerti dengan makna dari hari ulang tahun, tetapi Ibu dan Ayah nya membuat perayaan kecil di hari istimewa nya, dengan bujukan yang agak sulit, akhirnya Dia mau menggunakan pakaian mini dress berwarna biru yang disiapkan oleh Ibu nya. Perayaan ulang tahun kedua bagi Dia selalu mampu membuat nya tersenyum ketika melihat beberapa foto yang diabadikan pada saat itu. Kue ulang tahun yang bertuliskan “Selamat Ulang Tahun Rima” dan lilin angka 2 yang ditiup nya saat itu sulit untuk dilupakan nya hingga sekarang. Pada hari itu Dia dan Ibu nya menggunakan pakaian berwarna biru, entah memang sudah menyukai warna biru sejak kecil atau memang sengaja dipilihkan oleh Ibu untuk menggunakan warna biru saat itu. Nyanyian selamat ulang tahun dan tepuk tangan seraya mengiringi bertambah nya usia Dia saat itu.

Sedikit kilas balik mengenai masa kecil nya, Dia termasuk anak perempuan yang tomboy, agak galak dan memang suka dengan sesuatu hal yang berhubungan dengan permainan yang dimainkan oleh teman-teman lelaki yang yang berusia sama dengan nya. Saat masih di Taman Kanak-kanak Dia pernah sedikit bertengkar dengan salah satu teman sekelasnya yang bernama Putri, saat sedang istirahat Dia yang biasanya bermain ayunan dan perosotan di TK tiba-tiba Putri datang dan merebut ayunan yang sedang dimainkan nya, mereka berdua saling menarik ayunan dan berebut untuk memainkan ayunan duluan, Putri yang baru datang membuat Dia agak kesal karena sejak awal bel istirahat berbunyi, Dia sudah memainkan ayunan itu terlebih dahulu. Sampai akhirnya, Dia memukul Putri kearah pelipis matanya dekat kacamata, hingga kacamata Putri terjatuh dan Putri menangis. Setelah kejadian itu, Dia sering disebut teman nya dengan sebutan “jagoan”, namun setelah bel istirahat berbunyi, Dia menghampiri Putri dan meminta maaf kepada Putri. Putri menjadi salah satu teman terdekat nya ketika TK, karena rumah Putri yang searah dengan rumah Dia, jadi terkadang Dia dan Putri pulang sekolah bersamaan. Beberapa bulan setelah itu, ketika sedang diadakan lomba di TK nya, semua anak diperbolehkan untuk menampilkan kreativitas masing-masing. Dia menjadi salah satu peserta lomba tari pada saat itu, menarikan tarian yang di iringi dengan lagu Ambilkan Bulan Bu berhasil membuat Dia menjadi pemenang pada perlombaan itu, dan pada kesempatan saat itu Putri menghamipiri nya dan mengajak berfoto bersama.

IMG_20160924_192343.jpgDiantara kedua Kakak nya yang bernama Rina dan Rini, Dia memang lebih dekat dengan Kakak kedua nya yang bernama Rini, selama TK setiap hari Kakak nya yang mengantar dan menjemput ke sekolah, hingga menunggu di sekolah. Sejak kecil dia sering berbagi cerita bersama hingga sekarang ketika Dia dewasa, dia juga masih berbagi cerita bersama Kakak nya itu. Semasa kecil dulu Kakak nya selalu diminta untuk menemani Dia menonton kartun disetiap pagi, dan membuatkan susu untuknya, namun walaupun Dia lebih dekat dengan Kakak nya yang kedua, Dia juga tetap dekat dengan Kakak pertamanya yang bernama Rina, dan juga Ayah beserta Ibunya.






IMG_20160924_145503_HDR.jpg
IMG_20160924_145604_HDR.jpg

Jumat, 09 September 2016

JUROL TUGAS (1)

Diposting oleh Unknown di 04.05 0 komentar
Nama saya Syahrima, orang-orang memanggil saya Rima. Anak ke-3 dari 3 bersaudara, saya seorang mahasiswi aktif di Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Budi Luhur. Lahir di Jakarta pada tanggal 24 November 1996. Saya adalah salah satu orang yang dapat memanage waktu dengan baik, mudah beradaptasi dengan lingkungan baru, mampu bekerja dengan tim dan selalu mendengarkan saran ataupun kritik dari orang lain. Namun terlepas dari itu semua, kekurangan yang saya miliki adalah saya cepat lupa dengan apa yang akan saya lakukan, maka dari itu saya selalu membiasakan mencatat segala kegiatan ataupun hal penting yang harus diingat. Berasal dari darah Minang yang kental dari kedua orang tua saya membuat saya terkadang dikenal sebagai orang yang tempramental, namun bagi saya suasana dan waktu yang tepat juga dapat mempengaruhi perubahan emosi seseorang, tidak hanya saya. Sejak di bangku sekolah dasar saya sudah menyukai dunia “kerja tim”, entah itu kelompok belajar ataupun aktif di sebuah ekstrakurikuler maupun organisasi. Berawal dari masa putih abu, saya mencoba bergabung dalam OSIS, hingga akhirnya di akhir masa putih-merah saya menjadi Koordinator Divisi Sastra dan Budaya, berbicara tentang sastra, saya juga gemar menulis, namun sedikit lemah di membaca. Jika ada yang bertanya, “Apa hobi mu?” jawaban saya adalah, “Menulis”. Sedikit kilas balik ke bangku Sekolah Dasar, saya juga aktif di salah satu ekstrakurikuler jurnalistik, menjadi seorang pimpinan redaksi di mading sekolah menurut saya menjadi awal mula saya mengenal lebih dalam apa itu jurnalistik, seiring berjalan nya waktu saya makin menyukai dunia menulis, dalam fiksi khususnya. Lalu semasa putih abu saya kembali dikenalkan dengan dunia yang sama, namun sedikit berbeda. Sinematografi membuat saya merasa lebih terjun dalam menulis, scriptwriter yang saya pilih kurang lebih 3 tahun menemani masa putih abu di SMA, walaupun sebenarnya semenjak di sekolah dasar saya sudah memulai menulis alur cerita pendek yang akhirnya di terbitkan disalah satu majalah anak pada masanya. Sinematografi juga yang mengajarkan saya mengenai broadcast. Deadline yang Mas Budi selalu katakan di kelas jurnalistik online mengingatkan saya pada masa SMA, sepertinya sudah menjadi makanan pokok saya setiap hari. Menyenangkan memang berada di dunia Broadcast Journalism, itulah yang membuat saya memilih menjadi salah satu mahasiswi di Universitas Budi Luhur dan mengambil konsentrasi Broadcast Journalism. Perkuliahan kini sudah menjadi babak baru bagi saya, sudah lebih dari 2 tahun saya menjadi mahasiswi FIKOM UBL. Saya bukan lagi siswa, saya adalah mahasiswa. Tanggung jawab saya semakin besar, untuk Tuhan YME, diri pribadi, orang tua, dan terlebih tanggung jawab terhadap orang banyak. Saya merasa harus menjadi seseorang yang mampu bermanfaat bagi orang lain, tidak hanya menutup diri sendiri, aktif bersosialisasi menurut saya sangat penting disini. Memberanikan diri bergabung dengan organisasi mahasiswa adalah salah satu goals saya ketika sudah menjadi seorang mahasiswi, hingga akhirnya di masa kepengurusan saya dipercayakan untuk menjadi seorang pemimpin untuk teman-teman saya di BEM FIKOM UBL. Semua orang itu pada dasanya adalah pemimpin, setidaknya memimpin dirinya sendiri agar siap untuk dipimpin. Lewat sini sepertinya menjadi jembatan saya agar dapat bermanfaat bagi orang lain dan lingkungan sekitar. Semoga cerita saya yang singkat ini dapat bermanfaat bagi yang kalian yang membaca. Salam hormat, Syahrima.

Minggu, 25 September 2016

JUROL TUGAS (2)

Sudah hampir 20 tahun Dia merasakan berbagai pengalaman menarik di hidupnya, dari sekian banyak cerita yang Dia rasakan sepertinya cerita pada masa kecil menjadi hal yang sulit dilupakan. Semenjak kecil Dia berada diantara keluarga yang hangat, menjadi anak perempuan terakhir membuat Dia sangat disayangi oleh keluarga nya. Syahrima namanya, diantara kedua Kakak nya yang memiliki selisih usia 13 tahun membuat Dia terkesan manja dibandingkan Kakak nya yang lain. Di rumah berwarna cerah ini Dia dibesarkan, setelah 2 bulan kelahirannya Dia dan keluarga nya memutuskan untuk pindah kerumah ini dan sampai sekarang bertempat tinggal disini. Rumah ini adalah tempat cerita bagi Dia, masa kecil nya banyak dihabiskan dirumah, terlebih sebelum Dia memulai sekolah.

IMG_20160924_141327_HDR.jpgSering kali Dia menjadi sesuatu yang membuat Ayah, Ibu dan Kakak nya menjadi tertawa dirumah, saat kecil Dia lebih dekat dengan Kakak kedua nya yang bernama Rini, hari-hari nya dihabiskan bersama si Kakak, karena pada saat itu Ayah dan Ibu nya bekerja, berangkat sebelum Dia terbangun, dan kadang pulang kerumah saat Dia sudah tertidur, begitulah setiap hari. Namun, di akhir pekan selalu dihabiskan bersama Ayah dan Ibu nya yang selalu ada dirumah. Sekedar berkumpul bersama membuat Dia dimasa kecil nya merasa senang berada ditengah keluarga kecil nya, memang terkadang Kakak nya merasa gemas dengan kelakuan yang dibuatnya, jika sedang akhir pekan Dia lebih memilih untuk menonton kartun yang disukai, hingga Ayah nya tidak bisa menonton berita dan membuat Ayah nya mengalah, yang akhirnya Ayah, Ibu dan kedua Kakak nya menemani Dia menonton kartun kesukaannya.

IMG_20160924_145311_HDR.jpgFoto itu diabadikan oleh Ibu nya, ketika sedang menonton kartun bersama. Masa kecil menurutnya sangat berkesan saat itu, walau belum bisa berbicara Dia sudah banyak melakukan kegiatan secara mandiri. Tidak suka memakai rok dan dress seperti anak perempuan lainnya, Dia lebih senang menggunakan pakaian celana dan baju pendek, Ibu pernah berkata diantara pakaian yang dimiliki nya, ada pakaian yang selalu ingin dipakai setiap hari, pakaian bergaris dan celana pendek menjadi andalannya semasa kecil. Cerita lain dari Ayah, jika pakaian bergaris itu sedang tidak bisa digunakan, Dia menangis dan mencari celana pendek bergaris untuk mengantikan nya. Setelah didapatkan dan bisa digunakan Dia berhenti menangis dan mulai merambat berlatih berjalan, saat itu Dia masih belum lancar untuk berjalan, merambat dari satu kursi ke satu kursi lainnya.

IMG_20160924_145813_HDR.jpgDia punya salah satu benda yang harus dibawa setiap berpergian kemanapun dan kapanpun, jika benda ini tertinggal, Dia bisa menangis sepanjang hari. Boneka winne the pooh berukuran 30cm selalu menemani masa kecilnya, yang harus ada dan dipegang sampai Dia tertelelap tidur. Boneka ini sudah ada semenjak Dia seminggu setelah dilahirkan, hadiah dari Ayah ketika pulang ke Indonesia setelah berlayar di kapal pesiar semasa kerja dulu. Pernah di suatu ketika, saat Dia sedang diperjalanan menuju rumah nenek nya, sepanjang jalan di kereta Dia memegang boneka winnie the pooh ini dan memuat seolah-olah hidung winnie the pooh ini adalah botol susunya, dengan seikat buah kelengkeng yang ada di tangan sebelahnya, sepanjang jalan tangan kanan nya memegang buah kelengkeng dan kanan kiri nya memegang boneka winne the pooh. Dia tidak rewel jika benda wajib itu ada ditangan nya. Setiap berpergian pasti menjadi keharusan untuk boneka itu ada, dan sampai sekarang boneka itu masih disimpan walaupun sudah tidak dibawa jika berpergian.

IMG_20160924_174443_HDR.jpgBagi Dia, ulang tahun adalah salah satu moment yang berarti untuk hidupnya, namun menang tidak rutin setiap tahun dirayakan dengan sebuah pesta ulang tahun, terkecuali ketika Dia berusia 2 tahun. Tahun itu menjadi awal Dia merasakan sebuah perayaan di hari kelahirannya, banyak teman-teman yang datang membawa hadiah di hari ulang tahun nya itu, walaupun saat itu Dia masih sangat kecil dan belum banyak mengerti dengan makna dari hari ulang tahun, tetapi Ibu dan Ayah nya membuat perayaan kecil di hari istimewa nya, dengan bujukan yang agak sulit, akhirnya Dia mau menggunakan pakaian mini dress berwarna biru yang disiapkan oleh Ibu nya. Perayaan ulang tahun kedua bagi Dia selalu mampu membuat nya tersenyum ketika melihat beberapa foto yang diabadikan pada saat itu. Kue ulang tahun yang bertuliskan “Selamat Ulang Tahun Rima” dan lilin angka 2 yang ditiup nya saat itu sulit untuk dilupakan nya hingga sekarang. Pada hari itu Dia dan Ibu nya menggunakan pakaian berwarna biru, entah memang sudah menyukai warna biru sejak kecil atau memang sengaja dipilihkan oleh Ibu untuk menggunakan warna biru saat itu. Nyanyian selamat ulang tahun dan tepuk tangan seraya mengiringi bertambah nya usia Dia saat itu.

Sedikit kilas balik mengenai masa kecil nya, Dia termasuk anak perempuan yang tomboy, agak galak dan memang suka dengan sesuatu hal yang berhubungan dengan permainan yang dimainkan oleh teman-teman lelaki yang yang berusia sama dengan nya. Saat masih di Taman Kanak-kanak Dia pernah sedikit bertengkar dengan salah satu teman sekelasnya yang bernama Putri, saat sedang istirahat Dia yang biasanya bermain ayunan dan perosotan di TK tiba-tiba Putri datang dan merebut ayunan yang sedang dimainkan nya, mereka berdua saling menarik ayunan dan berebut untuk memainkan ayunan duluan, Putri yang baru datang membuat Dia agak kesal karena sejak awal bel istirahat berbunyi, Dia sudah memainkan ayunan itu terlebih dahulu. Sampai akhirnya, Dia memukul Putri kearah pelipis matanya dekat kacamata, hingga kacamata Putri terjatuh dan Putri menangis. Setelah kejadian itu, Dia sering disebut teman nya dengan sebutan “jagoan”, namun setelah bel istirahat berbunyi, Dia menghampiri Putri dan meminta maaf kepada Putri. Putri menjadi salah satu teman terdekat nya ketika TK, karena rumah Putri yang searah dengan rumah Dia, jadi terkadang Dia dan Putri pulang sekolah bersamaan. Beberapa bulan setelah itu, ketika sedang diadakan lomba di TK nya, semua anak diperbolehkan untuk menampilkan kreativitas masing-masing. Dia menjadi salah satu peserta lomba tari pada saat itu, menarikan tarian yang di iringi dengan lagu Ambilkan Bulan Bu berhasil membuat Dia menjadi pemenang pada perlombaan itu, dan pada kesempatan saat itu Putri menghamipiri nya dan mengajak berfoto bersama.

IMG_20160924_192343.jpgDiantara kedua Kakak nya yang bernama Rina dan Rini, Dia memang lebih dekat dengan Kakak kedua nya yang bernama Rini, selama TK setiap hari Kakak nya yang mengantar dan menjemput ke sekolah, hingga menunggu di sekolah. Sejak kecil dia sering berbagi cerita bersama hingga sekarang ketika Dia dewasa, dia juga masih berbagi cerita bersama Kakak nya itu. Semasa kecil dulu Kakak nya selalu diminta untuk menemani Dia menonton kartun disetiap pagi, dan membuatkan susu untuknya, namun walaupun Dia lebih dekat dengan Kakak nya yang kedua, Dia juga tetap dekat dengan Kakak pertamanya yang bernama Rina, dan juga Ayah beserta Ibunya.






IMG_20160924_145503_HDR.jpg
IMG_20160924_145604_HDR.jpg

Jumat, 09 September 2016

JUROL TUGAS (1)

Nama saya Syahrima, orang-orang memanggil saya Rima. Anak ke-3 dari 3 bersaudara, saya seorang mahasiswi aktif di Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Budi Luhur. Lahir di Jakarta pada tanggal 24 November 1996. Saya adalah salah satu orang yang dapat memanage waktu dengan baik, mudah beradaptasi dengan lingkungan baru, mampu bekerja dengan tim dan selalu mendengarkan saran ataupun kritik dari orang lain. Namun terlepas dari itu semua, kekurangan yang saya miliki adalah saya cepat lupa dengan apa yang akan saya lakukan, maka dari itu saya selalu membiasakan mencatat segala kegiatan ataupun hal penting yang harus diingat. Berasal dari darah Minang yang kental dari kedua orang tua saya membuat saya terkadang dikenal sebagai orang yang tempramental, namun bagi saya suasana dan waktu yang tepat juga dapat mempengaruhi perubahan emosi seseorang, tidak hanya saya. Sejak di bangku sekolah dasar saya sudah menyukai dunia “kerja tim”, entah itu kelompok belajar ataupun aktif di sebuah ekstrakurikuler maupun organisasi. Berawal dari masa putih abu, saya mencoba bergabung dalam OSIS, hingga akhirnya di akhir masa putih-merah saya menjadi Koordinator Divisi Sastra dan Budaya, berbicara tentang sastra, saya juga gemar menulis, namun sedikit lemah di membaca. Jika ada yang bertanya, “Apa hobi mu?” jawaban saya adalah, “Menulis”. Sedikit kilas balik ke bangku Sekolah Dasar, saya juga aktif di salah satu ekstrakurikuler jurnalistik, menjadi seorang pimpinan redaksi di mading sekolah menurut saya menjadi awal mula saya mengenal lebih dalam apa itu jurnalistik, seiring berjalan nya waktu saya makin menyukai dunia menulis, dalam fiksi khususnya. Lalu semasa putih abu saya kembali dikenalkan dengan dunia yang sama, namun sedikit berbeda. Sinematografi membuat saya merasa lebih terjun dalam menulis, scriptwriter yang saya pilih kurang lebih 3 tahun menemani masa putih abu di SMA, walaupun sebenarnya semenjak di sekolah dasar saya sudah memulai menulis alur cerita pendek yang akhirnya di terbitkan disalah satu majalah anak pada masanya. Sinematografi juga yang mengajarkan saya mengenai broadcast. Deadline yang Mas Budi selalu katakan di kelas jurnalistik online mengingatkan saya pada masa SMA, sepertinya sudah menjadi makanan pokok saya setiap hari. Menyenangkan memang berada di dunia Broadcast Journalism, itulah yang membuat saya memilih menjadi salah satu mahasiswi di Universitas Budi Luhur dan mengambil konsentrasi Broadcast Journalism. Perkuliahan kini sudah menjadi babak baru bagi saya, sudah lebih dari 2 tahun saya menjadi mahasiswi FIKOM UBL. Saya bukan lagi siswa, saya adalah mahasiswa. Tanggung jawab saya semakin besar, untuk Tuhan YME, diri pribadi, orang tua, dan terlebih tanggung jawab terhadap orang banyak. Saya merasa harus menjadi seseorang yang mampu bermanfaat bagi orang lain, tidak hanya menutup diri sendiri, aktif bersosialisasi menurut saya sangat penting disini. Memberanikan diri bergabung dengan organisasi mahasiswa adalah salah satu goals saya ketika sudah menjadi seorang mahasiswi, hingga akhirnya di masa kepengurusan saya dipercayakan untuk menjadi seorang pemimpin untuk teman-teman saya di BEM FIKOM UBL. Semua orang itu pada dasanya adalah pemimpin, setidaknya memimpin dirinya sendiri agar siap untuk dipimpin. Lewat sini sepertinya menjadi jembatan saya agar dapat bermanfaat bagi orang lain dan lingkungan sekitar. Semoga cerita saya yang singkat ini dapat bermanfaat bagi yang kalian yang membaca. Salam hormat, Syahrima.

Syahrima. Diberdayakan oleh Blogger.
 

My Online Diary Template by Ipietoon Blogger Template | Gift Idea