Tempat ini menjadi salah satu cara
penduduk sekitar mendapatkan ilmu dan menggapai cita-cita nya, berdiri dibawah
dukungan Kementerian Pendidikan Nasional membuat Saung Jingga menjadi salah
satu tempat pemberdayaan masyarakat di daerah Pamulang, Tangerang Selatan. Pusat
Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) “SAUNG JINGGA“ berpusat di Jl. Bratasena 2
Rt. 06 Rw. 05 Kelurahan Pondok Benda, Kecamatan Pamulang Kota Tangerang
Selatan. Berawal dari program pengembangan PKBM (Pusat Kegiatan Belajar
Masyarakat) Majelis Pelayanan Sosial PDM Tangerang Selatan. PKBM adalah suatu
wadah berbagai kegiatan pembelajaran masyarakat yang diarahkan pada
pemberdayaan potensi untuk menggerakkan pembangunan di bidang sosial, ekonomi,
budaya.
PKBM dibentuk oleh masyarakat, merupakan milik masyarakat, dan dikelola
oleh masyarakat untuk memperluas pelayanan kebutuhan belajar masyarakat, sesuai
dengan ciri pendidikan non formal yang fleksibel, maka waktu Kegiatan merupakan
hasil kesepakatan antara penyelenggara, tutor dan warga belajar. Warga binaan
PKBM Saung Jingga adalah Komunitas Pemulung dan warga kurang mampu di sekitar
Saung Jingga. Saung Jingga ini dapat bertahan ditengah sulitnya para penduduk
yang mayoritas berprofesi sebagai pemulung.
Saung Jingga merupakan program
pendidikan menulis dan membaca, pendidikan kecakapan hidup dan kewirausahaan,
peningkatan budaya baca masyarakat, dan penataan pendidikan nonformal, serta
program penuntasan warga belajar putus sekolah. Kondisi Saung Jingga yang
terlihat kurang diperhatikan ini nyatanya dapat selalu menjadi tempat favorit
bagi para penduduk. Banyak kegiatan yang diadakan di Saung Jingga, mulai dari
PAUD, TPA, Pemberdayaan ikan lele dan unggas, sampai adanya pelatihan buta
aksara dan paket A,B,C bagi para penduduk yang putus sekolah. Adanya Saung
Jingga ditengah pemukiman pemulung ini membuat para penduduk sekitar menjadi
lebih terbuka untuk melanjutkan sebuah pendidikan dan terus ingin belajar, juga
meneruskan hidupnya tanpa berputus asa. Status ekonomi yang ada di kalangan
mereka juga membantu perekonomian mereka selain bekerja sebagai pemulung. Saung
Jingga dikelola oleh beberapa mahasiswa dari berbagai universitas, dibawah
ketua pengelola Bapak Yunus Anis, S. Ag, dan juga seorang penduduk yang menetap
di Saung Jingga bernama Mas Sarita dan juga Bang Jawa, begitu panggilan akrab
mereka di Saung Jingga.
Semenjak awal tahun 2016, minat belajar penduduk Saung
Jingga mulai menurun dengan melihat kurangnya antusias penduduk dalam mengikuti
kegiatan yang ada di Saung Jingga, kegiatan yang hingga kini masih berjalan
dengan aktif adalah TPA yang diadakan setiap hari Senin sampai Jumat pada pukul
17.00 WIB sampai dengan waktu maghrib tiba.